Selain COVID-19, Pekanbaru juga waspadai DBD yang jumlahnya 368 kasus

id Kadiskes pekanbaru,dbd pekanbaru, pekanbaru,dbd

Selain COVID-19, Pekanbaru juga waspadai DBD yang jumlahnya 368 kasus

Plt Kepala Diskes Pekanbaru Muhammad Amin. (ANTARA/Vera Lusiana)

 Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mengatakan warga juga perlu mewaspadai penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) selain COVID-19 karena di musim pancaroba tren-nya cenderung meningkat.

"Walau kita sibuk menanggulangi COVID-19, tetapi DBDjuga perlu diwaspadai dan kita juga atasi," kata Plt KepalaDiskes Pekanbaru, Muhammad Amin, di Pekanbaru, Selasa.

Muhammad Amin menyebutkan, data DiskesKota Pekanbaru hingga pekan ke-19 tahun 2020 mencatat kasus mencapai 368 orang sudah terjangkit.

"Terbanyak di Tenayan Raya, ada 71 warga terjangkit," katanya.

Dia mengatakan, pergantian cuaca terkadang hujan dan panas menjadi iklim saat ini sangat mendukung untuk perkembangbiakan nyamuk Aides Agenty penebar DBD.

"Puskesmas sebagai garda depan diminta turun ke masyarakat, mengajak mereka memerangi DBD. Lalu memberikan obat bagi yang demam," katanya.

Selain itu, lanjut dia, warga juga tetap diimbau menjaga kebersihan lingkungan, dengan tetap menerapkan 3 M plus yakni, menguras penampungan air secara rutin, menutup penampungan air, dan menimbun limbah berupa wadah plus menggunakan obat anti nyamuk dan bubukabate dalam sumber air.

"Kami juga akan melakukan fogging jika ada kasus DBD, seperti kemarin fogging di rumah warga di Jalan Satria," katanya.

Ia mengatakan sejauh ini jumlah kasus DBD tersebar di 12 kecamatan, terbanyak di Tenayan Raya, ada 71 warga terjangkit, diikuti Tampan 57 kasus, Marpoyan Damai 51 kasus, Payung Sekaki 41 kasus, Bukit Raya 39 kasus, Limapuluh 31 kasus, Rumbai 25 kasus, Sukajadi 15 kasus, Senapelan 15 kasus, Rumbai Pesisir 13 kasus, Pekanbaru Kota 6 kasus, Sail 4 kasus.

Baca juga: 349 warga Kota Pekanbaru terjangkit DBD

Baca juga: 238 warga Pekanbaru terjangkit DBD hingga pertengahan Maret