Warga Rumbai keluhkan kekeringan dan polusi pabrik pembakar ban

id DPRD RIAU,Pabrik ban, polusi pabrik, pembakaran ban

Warga Rumbai keluhkan kekeringan dan polusi pabrik pembakar ban

Anggota DPRD Riau Robin Hutagalung menyerap aspirasi masyarakat Muara Fajar Timur, Rumbai, Minggu (1/3). (ANTARA/Diana Syafni)

Dalam waktu dekat akan sidak ke lokasi penyulingan ban tersebut,"
Pekanbaru (ANTARA) - Anggota DPRD Riau asal daerah pemilihan Kota Pekanbaru, Robin Hutagalung melakukan kunjungan reses guna menyerap aspirasi masyarakat di Kelurahan Muara Fajar Timur, Kecamatan Rumbai, Minggu sore.

Dalam pertemuan itu, warga Muara Fajar Timur mengeluhkan sejumlah persoalan. Di antaranya akses jalan, program untuk kelompok tani, sarana air bersih dan terdapatnya pabrik pembakaran ban yang mengakibatkan pencemaran lingkungan di kawasan setempat.

Untuk persoalan kebutuhan sarana air bersih disampaikan oleh Warga Jalan Belida, RT 3, RW 7, Rosmida. Dia mengeluhkan kondisi kekeringan yang terjadi apalagi saat musim kemarau yang membuat warga kesulitan untuk mendapatkan sumber air.

"Kalau bisa pak, masalah kekeringan ini mendapat perhatian bapak. Karena kami membutuhkan air untuk masak, menyuci dan aktivitas lainnya. Jadi kami berharap ada bantuan pembuatan sumur bor pak," ucap Rosmida kepada Robin Hutagalung.

Hal serupa juga disampaikan Lurah Muara Fajar Timur, Muklis, untuk pembangunan sumur bor ini, pihaknya terlebih dahulu melakukan sosialisasi penyediaan lahan. Yang dimaksudkan agar keberadaan lahan tidak menimbulkan konflik di kemudian hari.

"Kita harus sosialisasi pembuatan sumur bor, jadi kalau ada warga yang hibahkan lahan mereka. Kita akan bikin suratnya, agar tidak ada sengketa nantinya," ujar Muklis.

Sementara itu, persoalan lainnya juga disampaikan terkait industri pembakaran ban bekas yang menyebabkan polusi udara.

Menanggapi hal itu Robin mengatakan, dalam waktu dekat akan sidak ke lokasi penyulingan ban tersebut. Menurutnya, keberadaan industri ini tidak boleh merugikan masyarakat. Karena selain pencemaran udara, asap yang dihasilkan dari pengolahan pabrik ini dapat mengganggu kesehatan warga sekitar.

"Yang pastinya kita akan panggil dan sidak ke pabrik ini. Saya kan komisi II DPRD Riau yang membidangi lingkungan. Jadi kami akan soroti persoalan ini," ujar Ketua Komisi II DPRD Riau itu.

Lebih lanjut, kata politisi PDI Perjuangan ini, pihaknya akan memperjuangkan aspirasi yang disampaikan masyarakat lewat kursi legislatif di DPRD Riau.

"Apa yang menjadi kewenangan provinsi akan kita akomodir. Kalau kewenangan di kota kita akan fasilitasi ke pemko," ucap Robin.

Baca juga: Karhutla Riau - Kabut asap bikin biaya hidup di Pekanbaru meningkat, begini penjelasannya

Baca juga: Video - Ketua DPRD Riau dilapori rendahnya harga sawit dan abrasi pantai. Ini reaksinya

Baca juga: Kuburan saja dipagar, masak sekolah kami tidak berpagar, curhat kepala sekolah kepada Ketua DPRD Riau