Video - Ketua DPRD Riau dilapori rendahnya harga sawit dan abrasi pantai. Ini reaksinya

id DPRD RIAU,reses dprd riau, ketua dprd

Video - Ketua DPRD Riau dilapori rendahnya harga sawit dan abrasi pantai. Ini reaksinya

Ketua DPRD Riau Indra Gunawan Eet melaksanakan reses di Kecamatan Bantan, Bengkalis (ANTARA/Diana Syafni)

Pekanbaru (ANTARA) - Ketua DPRD Provinsi Riau Indra Gunawan Eet melakukan reses guna menyerap aspirasi masyarakat di empat desa yakni Desa Muntai, Desa Muntai Barat, Desa Jangkang, Desa Deluk, di Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Jumat (28/2).

Dalam perjalanan menuju lokasi reses dari Kota Pekanbaru. Politisi Golkar beseta rombongan ini menempuh perjalanan darat dan laut. Menariknya, Eet turun langsung menahkodai speedboat menyusuri perairan Bengkalis. Dia tampak mahir membawa perahu bermuatan hampir 10 penumpang itu.

Sesampainya di lokasi reses, Eetmendapat sambutan hangat dari masyarakat. Hal ini terbukti kunjungannya dipadati ratusan masyarakat yang antusias bertanya dan menyampaikan keluhan kepada wakil rakyat asal Bengkalis itu.

Dalam pertemuan, masyarakat menyampaikan sejumlah persoalan yakni terkait infrastruktur, pendidikan, perekonomian, perkebunan, bantuan kapal dan alat tangkap nelayan, program rumah layak huni, sarana air bersih dan lainnya.

Salah satunya yang diminta oleh warga Desa Deluk, Faisal tentang bantuan alat transportasi pengangkut hasil sawit. Selama ini masyarakat tidak mempunyai kapal yang bisa mendistribusikan hasil sawitnya langsung ke daratan, biasanya mereka bergantung dan menjual sawitnya kepada penampung yang mematok dengan harga rendah.

"Kalau kami punya kapal sendiri Pak, mungkin kami bisa menjual langsung ke daratan. Harganya juga lebih tinggi. Jadi kami minta solusinya atas persoalan ini Pak" ucap Faisal.

Menanggapi keluhan ini, Eet mengatakan akan memfasilitasi bantuan pengadaan transportasi pengangkut hasil perkebunan masyarakat itu.

"Harganya kalau dijual disini hanya Rp900 per kilogram. Sementara kalau di daratan seperti di Duri itu haga jualnya Rp1.700 per kg. Penampungnya itu perusahaan, nanti kita akan imbau perusahaan. Kita tidak ingin dipatok dengan harga rendah hasil perkebunan masyarakat ini," ucap Eet yang juga merupakan atlet berprestasi tarung derajat itu.

"Untuk pengadaan kapal, kita akan akomodir permintaan ini," sambungnya.

Kemudian, aspirasi lainnya yakni tentang kekeringan yang terjadi saat musim kemarau. Masyarakat meminta untuk dibantu pembangunan sumur bor di Desa Muntai Barat dan Muntai.

"Kalau untuk sumur bor, kita kan ada ADD (alokasi dana desa). Jadi kita minta Pak Kades ini diprioritaskan. Jangan sampai diabaikan. Kita tidak ingin masyarakat kesulitan dapatkan air bersih. Karena air itu kebutuhan. Nanti saya akan bantu juga untuk pembangunan sarana ini," ucapnya.



Persoalan berikutnya, yakni terkait abrasi pantai. Dikatakannya, pemerintah sudah mengucurkan anggaran yang sangat besar dari APBN untuk pembuatan turap penahan abrasi pantai. Perhatian pusat ini diharapkan dapat menjadi angin segar untuk mengentaskan persoalan yang sudah terjadi puluhan tahun lalu ini.

Sementara itu, terkait jalan, masyarakat meminta agar pembatas jalan dibeton di Desa Jangkang. Karena kondisi aspal lebih tinggi, dikhawatirkan membahayakan bagi pengguna lalu lintas.

"InsyaAllah kami akan mendengungkan aspirasi yang disampaikan masyarakat ini. Ini harus menjadi perhatian kita bersama. Baik itu pemerintah provinsi maupun di kabupaten," ucap legislator Dapil Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis dan Kepulauan Meranti itu.

Baca juga: Kuburan saja dipagar, masak sekolah kami tidak berpagar, curhat kepala sekolah kepada Ketua DPRD Riau

Baca juga: Anggota DPRD Riau soroti 700 ha sawah gagal panen di Kuala Kampar