PBB: Krisis di Darfur Utara Sudan Masih di Ambang 'Katastropik

id Sudan

PBB: Krisis di Darfur Utara Sudan Masih di Ambang 'Katastropik

PBB sebut situasi di Darfur Utara di Sudan masih "katastropik". (ANTARA/Xinhua.)

PBB (ANTARA) - Situasi di Negara Bagian Darfur Utara, Sudan, masih "katastropik" menyusul jatuhnya ibu kota negara bagian tersebut El Fasher yang diwarnai serangan berkepanjangan terhadap warga sipil, kata badan-badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (31/10).

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan bahwa warga sipil terus mengungsi ke arah Tawila, sebuah kota berjarak 40 kilometer dari El Fasher, sementara akses bantuan kemanusiaan ke El Fasher masih terhambat.

Baca juga: PBB ingatkan kekurangan pangan yang meningkat di kamp pengungsi Zamzam Sudan

OCHA mengatakan bahwa di Tawila, PBB dan mitra-mitra lokalnya berupaya mencatat para pendatang baru untuk menyalurkan bantuan darurat. Meski demikian, masih terdapat kesenjangan yang besar, termasuk perlengkapan tempat tinggal, obat-obatan dan pasokan perawatan trauma, serta bantuan makanan dan dukungan psikososial.

Organisasi Internasional untuk Migrasi (International Organization for Migration/IOM) memperkirakan setidaknya 62.000 orang telah mengungsi dari El Fasher dan daerah sekitarnya antara 26 hingga 29 Oktober, dengan kerawanan di sepanjang rute terus membatasi pergerakan mereka.

Situasi kemanusiaan di Negara Bagian Kordofan Utara juga masih mengkhawatirkan, kata OCHA. Menurut perkiraan IOM, sejauh pekan ini, sekitar 36.000 orang mengungsi dari Kota Bara, sebelah utara El Obeid, ibu kota negara bagian tersebut.

OCHA mengatakan bahwa sumber-sumber lokal terus menyampaikan laporan yang sangat mengkhawatirkan tentang para pengungsi sipil yang mengalami penculikan dan menghadapi pemerasan.

Baca juga: Surat dari Timur Tengah: Perang masih bayangi Ramadan warga Sudan

OCHA memperbarui permohonannya untuk pendanaan baru yang fleksibel, mengingat kurang dari sepertiga dari rencana bantuan senilai 4,2 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.640) untuk Sudan telah terpenuhi.

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.