Diskes imbau warga Riau pahami gejala virus Korona yang wabahi China
Pekanbaru (ANTARA) - Pascamewabahnya penyakit pneumonia berat dari China yang diduga disebabkan virus korona tipe baru, Dinas Kesehatan Provinsi Riau mengimbau warganya agar pahami ciri-ciri gejala penyebaran penyakit tersebut di lingkungannya.
"Warga juga perlu diedukasi apa ciri-ciri penyakit itu hingga tau bertindak cepat," kata Kepala Diskes Riau Mimi Yuliani Nazir di Pekanbaru, Rabu.
Mimi Yuliani Nazir mengatakan, secara wilayah kini Riau sudah berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan dengan melakukan pemeriksaan melalui thermal scanner terhadap masyarakat yang datang dari Luar Negeri, atau masuk dari Bandara dan pelabuhan di beberapa wilayah kerja KKP.
Dikatakan Mimi, masyarakat jangan panik dengan kasus yang juga sudah sampai ke Korea dan Jepang itu, namun perlu tetap waspada.
"Terutama bila mengalami gejala demam, batuk disertai kesulitan bernafas, segera mencari pertolongan ke Rumah Sakit terdekat," katanya.
Selain itu mimi juga mengingatkan beberapa tips untuk pola hidup sehat dan bersih, sehingga terhindar dari penularan virus Korona yakni, melakukan kebersihan tangan rutin, terutama sebelum memegang mulut, hidung dan mata, serta setelah memegang instalasi publik.
Mencuci tangan dengan air dansabun cair serta bilas setidaknya 20 detik. Cuci dengan air dan keringkan dengan handuk atau kertas sekali pakai. Jika tidak ada fasilitas cuci tangan, dapat menggunakan alkohol 70-80% handrub.
Selanjutnya menutup mulut dan hidungdengan tissue ketika bersin atau batuk.
"Ketika memiliki gejala saluran napas, gunakan masker dan berobat ke fasilitas layanan kesehatan," sarannya.
Kemudian bagi yang melakukan perjalanan ke luar daerah, apalagi negara hindari menyentuh hewan atau burung. Hindari mengunjungi pasar basah, peternakan atau pasar hewan hidup. Hindari kontak dekat dengan pasien yang memiliki gejalainfeksi saluran napas.
Patuhi petunjuk keamanan makanan dan aturan kebersihan. Jika merasa kesehatan tidak nyaman ketika di daerah outbreak terutama demam atau batuk, gunakan masker dan cari layanan kesehatan.
"Setelah kembali dari daerah outbreak, konsultasi ke dokter jika terdapat gejala demam atau gejala lain dan beritahu
dokter riwayat perjalanan serta gunakan masker untuk mencegah penularan," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Kesehatan mengimbau para pelancong yang ingin berkunjungke Korea dan juga Jepang untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap virus novel coronavirus atau nCov mengingat kasus penyakit tersebut dilaporkan di kedua negara itu.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono di Jakarta, Senin, mengatakan saat ini pemerintah Indonesia secara resmi telah mengeluarkan imbauan perjalanan WNI jika berkunjung ke China, khususnya di Wuhan Provinsi Hubei karena terdapat KLB nCov.
Imbauan pemerintah bagi WNI yang bepergian ke China untuk menghindari pasar hewan laut maupun unggas, menghindari kontak dengan orang yang menderita demam dan batuk, menjaga kebersihan diri dengan cuci tangan pakai sabun, serta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan apabila merasa demam dan batuk.
"Tidak ada travel ban, yang ada hanya travel advisory ke China," kata Anung.
Baca juga: Diskes: Riau masih bebas penyakit Pneumonia
Baca juga: Pulang dari Wuhan-China, seorang pria Jepang terinfeksi virus Korona
"Warga juga perlu diedukasi apa ciri-ciri penyakit itu hingga tau bertindak cepat," kata Kepala Diskes Riau Mimi Yuliani Nazir di Pekanbaru, Rabu.
Mimi Yuliani Nazir mengatakan, secara wilayah kini Riau sudah berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan dengan melakukan pemeriksaan melalui thermal scanner terhadap masyarakat yang datang dari Luar Negeri, atau masuk dari Bandara dan pelabuhan di beberapa wilayah kerja KKP.
Dikatakan Mimi, masyarakat jangan panik dengan kasus yang juga sudah sampai ke Korea dan Jepang itu, namun perlu tetap waspada.
"Terutama bila mengalami gejala demam, batuk disertai kesulitan bernafas, segera mencari pertolongan ke Rumah Sakit terdekat," katanya.
Selain itu mimi juga mengingatkan beberapa tips untuk pola hidup sehat dan bersih, sehingga terhindar dari penularan virus Korona yakni, melakukan kebersihan tangan rutin, terutama sebelum memegang mulut, hidung dan mata, serta setelah memegang instalasi publik.
Mencuci tangan dengan air dansabun cair serta bilas setidaknya 20 detik. Cuci dengan air dan keringkan dengan handuk atau kertas sekali pakai. Jika tidak ada fasilitas cuci tangan, dapat menggunakan alkohol 70-80% handrub.
Selanjutnya menutup mulut dan hidungdengan tissue ketika bersin atau batuk.
"Ketika memiliki gejala saluran napas, gunakan masker dan berobat ke fasilitas layanan kesehatan," sarannya.
Kemudian bagi yang melakukan perjalanan ke luar daerah, apalagi negara hindari menyentuh hewan atau burung. Hindari mengunjungi pasar basah, peternakan atau pasar hewan hidup. Hindari kontak dekat dengan pasien yang memiliki gejalainfeksi saluran napas.
Patuhi petunjuk keamanan makanan dan aturan kebersihan. Jika merasa kesehatan tidak nyaman ketika di daerah outbreak terutama demam atau batuk, gunakan masker dan cari layanan kesehatan.
"Setelah kembali dari daerah outbreak, konsultasi ke dokter jika terdapat gejala demam atau gejala lain dan beritahu
dokter riwayat perjalanan serta gunakan masker untuk mencegah penularan," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Kesehatan mengimbau para pelancong yang ingin berkunjungke Korea dan juga Jepang untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap virus novel coronavirus atau nCov mengingat kasus penyakit tersebut dilaporkan di kedua negara itu.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono di Jakarta, Senin, mengatakan saat ini pemerintah Indonesia secara resmi telah mengeluarkan imbauan perjalanan WNI jika berkunjung ke China, khususnya di Wuhan Provinsi Hubei karena terdapat KLB nCov.
Imbauan pemerintah bagi WNI yang bepergian ke China untuk menghindari pasar hewan laut maupun unggas, menghindari kontak dengan orang yang menderita demam dan batuk, menjaga kebersihan diri dengan cuci tangan pakai sabun, serta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan apabila merasa demam dan batuk.
"Tidak ada travel ban, yang ada hanya travel advisory ke China," kata Anung.
Baca juga: Diskes: Riau masih bebas penyakit Pneumonia
Baca juga: Pulang dari Wuhan-China, seorang pria Jepang terinfeksi virus Korona