Pekanbaru (ANTARA) - Gubernur Riau, Syamsuar mengajak masyarakat untuk mengikuti program KB cukup dua anak guna meningkatkan kesejahteraan dan kualitas keluarga dalam rangkaian memperingati Harganas XXVI tahun 2019 di daerah itu.
"Bagaimana keluarga bisa menjadikan anak-anak sehat, cerdas, dan kuat jika anaknya banyak, karena ini juga terkait besarnya kemampuan ekonomi dalam membiayai pendidikan, kesehatan, kebutuhan sandang, papan dan pangan," kata Syamsuar di Pekanbaru, Senin.
Baca juga: BKKBN: Jadikan meja makan wadah untuk berdialog perkuat ketahanan keluarga
Ajakan tersebut disampaiknya di sela peringatan Harganas XXVI 2019 tingkat Provinsi Riau dengan tema "Hari keluarga hari kita semua dan slogan cinta keluarga, cinta terencana".
Menurut dia, mengendalikan kuantitas penduduk dan meningkatkan kesejahteraan keluarga hanya bisa dilakukan dengan cara keluarga harus peduli pada keluarganya.
Kepedulian keluarga tersebut, katanya menyebutkan, penting karena lembaga keluarga dalam membangun suatu bangsa, dan keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam membentuk kepribadian anak bangsa dan kehidupan bernegara.
"Oleh karena itu program BKKBN juga menjadi program Pemrov Riau, terutama dalam memberikan perhatian penuh pada generasi remaja sebagai penerus bangsa dan mengantisipasi bahaya narkoba. Kebijakan ini perlu terus digaungkan dalam momen memperingati Harganas XXVI," katanya.
Syamsuar mengatakan, pemerintah mengharapkan peringatan Harganas 29 Juni sejalan dengan amanaha Perpres no 39 tahun 2014, dimaksudkan agar Hari Keluarga lebih membumi secara bertahap, lebih bisa dirasakan nuansa cinta kasih dan sayang antara anggota keluarga sehingga makna hari keluarga benar-benar dapat dirasakan oleh keluarga-keluarga di masyarakat.
Sebab, katanya betapa indahkan apabila saat ini di antara anggota, ayah dengan ibu dan anak dengan anggota keluarga lainnya antara tetangga, antara pegawai pemerintah dan swasta, remaja, generasi muda sampai lansia berjabatan tangan, berangkulan dengan senang hati dan ikhlas memberi salam dengan mengucapkan slamat hari keluaaga.
"Dengan berjalannya silaturrahmi di hari keluarga ini, insya Allah akan terwujud masyarakat yang memiliki jiwa kebersamaan, gotong royong dan kedamaian," katanya.
Kepala BKKBN perwakilan Provinsi Riau, Agus Putro Proklamasi mengatakan, setiap keluarga memiliki delapan fungsi keluarga, yakni fungsi agama, cinta kasih, perlindungan, ekonomi, pendidikan, reproduksi, sosial budaya dan fungsi lingkungan.
Ia mengatakan, melalui delapan fungsi keluarga itu diharapkan setiap keluarga mengetahui dan memahami dan melaksanakan, tumbuh kembang anak bangsa Indonesia agar memiliki karakter kuat dan kepribadian terpuji apalagi dalam situasi dan kondisi yang serba transparan kini.
"Saat ini perubahan lingkungan strategis terjadi dengan cepat, dimana suatu hal yang dipandang baik bagi kehidupan keluarga pada beberapa dekade yang lalu, belum tentu saat ini dapat diterima," katanya.
Ia menekankan, terlebih dengan gaya hidup yang makin modern dan kesibukan orang tua yang semakin meningkat, maka berdampak pada tatanan kehidupan keluarga misalnya waktu berkumpul degan keluarga secara kualitas mulai terabaikan, terjadi kesenjangan komunikasi antar orang tua untuk mendengarkan keluh kesah atau problematika terutama pada anak remaja, keluarga sering tidak dianggap atau kurang peduli pada kejadian-kejadian di lingkungan sekitarnya dan lainnya.
Agus menekankan, untuk mengantisipasi kesenjangan itu maka perlu digencarkan lagi gerakan kembali ke meja makan, dan gerakan tidak melihat media sosial pukul 18.00-21.00 WIB atau dikenal gerakan 18.21 itu.
"Maksudnya pada jam 6 sore sampai dengan jam 9 malam anggota keluarga secara bersama-sama melakukan aktivitas yang mengarah pada nuansa kebersamaan, misalnya sholat, mengaji dan dilanjutkan makan malam, belajar atau berdiskusi antara anggota keluarga, yang diharapkan dapat mendekatkan dan meningkatkan kembali interaksi antara anggota keluarga yang akan mewujudkan terciptanya ketahanan keluarga," katanya.
Baca juga: LGBT dinilai sebagai musuh utama pembangunan, begini penjelasannya
Baca juga: BKKBN: Riau belum berhasil tekan TFR hingga 2,61 per wanita