Pekanbaru (ANTARA) - Direktur Bina Ketahanan Remaja Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Eka Sulistia Ediningsihmengatakan, tiap keluarga harus menjadikan meja makan sebagai wadah berdialog, berintegrasi, dan berbagi kasih untuk memperkuat ketahanan keluarga.
"Di meja makan tanpa gadget(gawai) dan alat elektronik lainnya, ayo saling memberi perhatian, bersosialisasi bersama dan saling berbagi, ini diyakini sebagai sarana ampuh untuk memecahkan berbagai persoalan keluarga," kata Eka Sulistia Ediningsih di Kampar, Riau, Jumat.
Baca juga: Kampung Narkoba di Dumai percaya diri ikut Lomba KB Nasional
Ia mengatakan hal itu di sela acara ajang kreativitas duta genre tingkat Provinsi Riau yang dipusatkan di aula Kabupaten Kampar, diikuti 285 remaja se-Riau.
Menurut Eka, berbagai upaya yang dilakukan untuk memperkuat ketahanan keluarga memang berjalan lamban, ibarat merangkak, sedangkan masalah bisa diibaratkan berlari atau datang dengan cepat.
"Namun kita percaya bahwa kalau keluarga merupakan benteng utama," katanya.
Jika keluarga kuat, maka, menurut dia, keluarga akan bisa menghindarkan individu di dalamnya dari berbagai ancaman yang akan merusak dan menyesatkan.
"Oleh karena itu silakan kembali ke meja makan, karena kita percaya di meja makan akan terjadi pergerakan, dan duta generasi berencana (Genre) memegang peran penting untuk menyosialisasikan bahwa keluarga adalah segala-galanya," katanya.
Ia menjelaskan Genre adalah suatu program dari singkatan "Generasi Yang Punya Rencana" yang diluncurkan oleh pemerintah lewatBKKBN.
Ia mengatakan, keberadaan duta Genre sekaligus menekan maraknya permasalahan remaja, dan yang yang paling menonjol adalah permasalahan seputar seksualitas.
"Persoalan HIV/AIDS, penyalahgunaan narkoba dan rendahnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan usia kawin pertama yang relatif masih rendah, masih menimpa remaja, sehingga peran duta Genre perlu terus digiatkan," katanya.
Acara pemilihan duta genre yang digelar di Kampar ini, katanya, merupakan aksi Pemerintah Provinsi Riau yang memprioritaskan penurunan angka pernikahan dini dan sudah berjalan cukup baik.
Kepala BKKBN Provinsi Riau Agus Putro Proklamasi mengatakan, kegiatan yang ditaja setiap tahunnya ini merupakan yang ke-13.
"Saat ini kenakalan remaja Indonesia sangat mengkhawatirkan karena banyaknya kasus seperti seks pranikah mengakibatkan nikah dini, kehamilan tidak diinginkan, aborsi dan infeksi penyakit menular serta penyalahgunaan narkoba yang juga merupakan pintu masuk penularan HIV/AIDS," katanya.
Semua kasus itu mengakibatkan remaja terganggu kesempatannya untuk melanjutkan sekolah, mencari pekerjaan memulai kehidupan berkeluarga, menjadi masyarakat yang normal dan akhirnya menjadilostgeneration.
Ia mengatakan, remaja yang jumlahnya besar merupakan aset yang paling berharga dalam pembangunan dan bertugas menimba ilmu sebanyak-banyaknya meningkatkan keterampilan dalam berbagai bidang, meningkatkan iman dan ketaqwaan kepada Tuhan untuk menyongsong hari depan yang baik dengan perencanaan yang matang.
"Jika jumlah remaja besar tidak dipersiapkan dengan pengetahuan dan keterampilan hidup yang cukup, maka potensi yang kita harapkan akan berubah menjadi masalah dalam pembangunan, oleh sebab itu pembinaan terhadap remaja perlu dilakukan," katanya.
Baca juga: BKKBN: Riau belum berhasil tekan TFR hingga 2,61 per wanita
Baca juga: Komisi IX DPR RI temukan penduduk Riau belum paham KB
Berita Lainnya
Maknai hari kartini, BKKBN Riau kerahkan penyuluh tingkatkan layanan KB
21 April 2024 21:26 WIB
BKKBN Riau serahkan Rp5,9 miliar untuk Rokan Hulu dukung program KB
18 April 2024 20:31 WIB
BKKBN Perwakilan Riau perkuat sinergi lintas sektor wujudkan keluarga berkualitas
22 March 2024 13:32 WIB
BKKBN Riau perkuat peran 7.000 fasilitator BKB rawat tumbuh kembang anak
21 March 2024 22:57 WIB
BKKBN apresiasi kolaborasi Pemkab Kampar tekan stunting jadi 14 persen
06 March 2024 8:30 WIB
Kepala BKKBN RI apresiasi Regional 3 PTPN IV komitmen perangi stunting
05 March 2024 15:26 WIB
Pemkab Siak terima DAK Sub Bidang KB sebesar Rp4,9 miliar dari BKKBN
21 February 2024 14:03 WIB
BKKBN Perwakilan Riau berupaya bentuk lagi 1.475 pusat data kependudukan tiap desa
17 February 2024 6:26 WIB