Komisi IX DPR RI temukan penduduk Riau belum paham KB

id Berita hari ini, terita riau terkini, berita riau antara, Komisi IX DPR RI, BKKBN , KB

Komisi IX DPR RI temukan penduduk Riau belum paham KB

BKKBN (Antaranews/bkkbn.go.id)

Pekanbaru (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI, Mafirion mengatakan dirinya telah mengunjungi 51 desa di Riau, selama setahun dan ditemukan penduduk pada sejumlah desa yang belum memahami program KB.

"Artinya sosialisasi tentang program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di daerah ini masih rendah," kata Mafirion di Pekanbaru, Kamis.

Baca juga: Riau peroleh Rp55,131 miliar untuk program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga

Menurut dia, sejumlah warga dari 51 desa yang dikunjungi itu menyatakan bahwa mereka takut menjadi peserta KB, tidak paham KB, takut memasang implan, takut memasang IUD dan lainnya, sehingga masyarakat perlu terus mendapatkan edukasi dan sosialisasi tentang manfaat KB juga harus digencarkan.

Edukasi yang dilakukan, katanya, selain tentang KB, masyrakat perlu diedukasi bahwa KB adalah salah satu cara untuk mewujudkan keluarga sejahtera, karena dengan berKB keluarga bisa melahirkan generasi sehat.

"Pemerintah kabupaten perlu lebih serius mendukung percepatan pengembangan program KKBPK itu untuk meningkatkan kualitas SDM di daerahnya," katanya.

Ia menekankan bahwa program KKBPK harus digiatkan terkait sumber daya alam Riau sebagai tumpuan hidup seperti migas sudah mulai habis, produksi kelapa juga sudah mulai turun dan harga sawit Riau terus berfluktuasi sehingga SDM Riau harus berkualitas untuk menata masa depannya dengan lebih baik.

Program peningkatan kualitas SDM Riau diperlukan, katanya lagi, karena hanya dengan memiliki keterampilan yang tinggi maka SDM Riau akan bisa mengembangkan kerjasama dengan semua pihak.

"Lahirnya generasi berkualitas harus didukung dengan upaya sejak dini pemberian gizi yang baik pada balita, layanan kesehatan yang baik serta fasilitas pendidikan, sanitasi lingkungan yang baik, penyediaan infrastruktur yang baik dan lainnya," katanya.

Mafirion menambahkan, dalam menghadapi revolusi industri 4.0, mengisyaratkan bahwa kemampuan manusia bisa digantikan dengan robot atau mesin dan konsekwensinya tenaga kerja Riau terancam banyak yang akan menganggur

Baca juga: Penduduk usia produktif Riau lebih besar dari nonproduktif

Baca juga: BKKBN: Penggunaan Alat Kontrasepsi Modern Alami Penurunan