BKKBN Riau dorong percepatan penurunan stunting

id BKKBN Riau

BKKBN Riau dorong percepatan penurunan stunting

Kepala Perwakilan BKKBN Riau, Mardalena Wati Yulia saat membuka Rapat Reviu Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Pekanbaru, Selasa (24/9/2024). (ANTARA/HO-Humas BKKBN Riau)

Pekanbaru (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Riau kini giat mendorong sejumlah daerah untuk meningkatkan capaian program Bangga Kencana dan penurunan stunting, sebab 2024 hanya tinggal tiga bulan lagi.

"Upaya ini perlu karena capaian program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting di sejumlah kabupaten dan kota masih rendah," kata Kepala BKKBN Perwakilan Mardalena Wati Yulia, pada rapat reviu Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting, diikuti 80 peserta se-Riau, di Pekanbaru, Selasa.

Menurut dia, capaian kinerja BKKBN Riau sudah 110 persen, akan tetapi capaian di kabupaten kota masih ada ketimpangan. Ada yang tinggi adapula yang rendah di sejumlah kecamatan.

Salah satu penyebabnya katanya adalah jumlah Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) di beberapa daerah yang masih kurang, sementara secara geografis menyulitkan PLKB untuk mendatangi daerah itu karena minim akses dan jarak tempuh yang cukup jauh.

"Sedangkan Kota Pekanbaru dan Dumai justru capaiannya memuaskan didukung jumlah PLKB yang memadai, karena itu semoga peserta reviu dapat memaparkan kendala yang dihadapi selama di lapangan terkait masalah spesifik setiap kabupaten dan kota," katanya.

BKKBN akan memberi masukan untuk mengatasi masalah di lapangan disamping reviu juga menelaah kinerja di tingkat kecamatan apalagi kinerja sudah berbasis individu dan berdampak pada penilaian kinerja.

"Indikator yang dipakai untuk penilaian adalah berapa capaian modern Contraceptive Prevalence Rate (mCPR), unmeet need, dan lain lain berdasarkan capaian jumlah peserta KB baru di setiap kabupaten dan kota," katanya.

Berdasarkan data di Riau unmeet need sudah 76 persen namun rinciannya BKKBN kini masih menunggu pemuktahiran data. Sementara, capaian mCPR sudah 62,88 persen.

Terkait sisa waktu sekitar 3 bulan lagi, maka BKKBN memberi beban kerja kepada kabupaten/kota sesuai data Sistem Informasi Keluarga (SIGA).

Panitia Penyelenggara Arselan Syarif, menjelaskan kini, prevalensi stunting di Riau 13,6 persen, sementara target tahun 2024 adalah 14 persen. Artinya, capaian di Riau sudah baik.Selama 2024 masih ada kendala penerapan RAN PASTI itu, yakni pada Agustus 2024 tercatat realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) sub bidang KB masih 44,89 persen, sementara capaian peserta KB baru 49,22 persen.