Manila (ANTARA) - Filipina menarik diplomat-diplomat senior dari Kanada setelah Ottawa tidak memenuhi tenggat waktu untuk menarik 69 peti kemas perkapalan yang berisi sampah, langkah paling terbaru dalam pertikaian yang sudah berlangsung lama setelah Presiden Rodrigo Duterte mengeluarkan ancaman-ancaman.
Bulan lalu Presiden Rodrigo Duterte mengancam Kanada dengan ancaman melancarkan perang dan mengatakan ia secara pribadi akan mengawal peti-peti kemas berisi limbah itu lewat laut ke Kanada.
Baca juga: Gubernur Riau: contoh kebiasaan bersih-bersih pedagang di Bali
"Kami akan mempertahankan kehadiran diplomatik yang berkurang di Kanada sampai sampahnya diangkut," cuit Menteri Luar Negeri Filipina Teodore Locsin
pada Kamis setelah tenggat waktu yang ditetapkan 15 Mei terlewati.
Dalam satu pernyataan, Kementerian Luar Negeri Kanada mengatakan hal itu "mengecewakan", tetapi akan terus berusaha menyelesaikan isu tersebut.
"Kanada sudah berkali-kali menyampaikan kepada Pemerintah Filipina komitmennya untuk segera mengirim dan membuang limbah Kanada yang berada di Filipina itu," demikian pernyataan tersebut. "Kami masih berkomitmen untuk menuntaskan pengaturan-pengaturan ini untuk pengembalian sampah ke Kanada."
Locsin juga mengangkat isu dengan para diplomat Filipina yang tidak cukup melakukan upaya cukup guna menjamin Kanada untuk mengambil limbah itu. Ia menuduh mereka bertindak menentang presiden mereka demi menjaga hubungan persahabatan.
Duterte, yang dikenal karena sering mengeluarkan ancaman kepada kekuatan Barat, juga mengatakan ia akan membuang sampah itu di depan kedutaan Kanada di Manila.
Kanada mengatakan sampah tersebut, yang diekspor ke Manila antara tahun 2013 dan 2014, merupakan transaksi komersial tidak didukung oleh pemerintahnya. Sejak itu pihaknya menawarkan untuk memulangkannya dan kedua negara sedang dalam proses mengatur pemulangan tersebut.
Filipina telah membuat protes-protes diplomatik ke Kanada setelah fatwa pengadilan tahun 2016 memutuskan sampah itu harus dipulangkan.
Baca juga: Pers tidak perlu terjebak dengan isu sampah
Baca juga: Mengolah sampah menjadi energi terbarukan
Sumber: Reuters
Penerjemah: Mohamad Anthoni
Berita Lainnya
Produk dekorasi rumah asal Indonesia catat transaksi Rp4,73 miliar di Taiwan
27 April 2024 11:44 WIB
Ekonom nilai aturan impor elektronik bisa perkuat industri dalam negeri
27 April 2024 11:40 WIB
Strategi Cinta Laura tingkatkan partisipasi warga dalam upaya konservasi air
27 April 2024 10:09 WIB
Menilik manfaat subsidi gas industri guna wujudkan Visi Indonesia Emas 2045
27 April 2024 10:03 WIB
China dan Bangladesh dikabarkan akan gelar pelatihan militer bersama
27 April 2024 9:56 WIB
Kemen ESDM sebut World Water Forum bisa buka jalan untuk dapatkan listrik murah
27 April 2024 9:46 WIB
Bank Tanah dan Polri resmi teken MoU sinergitas pelaksanaan tugas dan fungsi
27 April 2024 9:43 WIB
Mitsubishi Electric Indonesia lakukan inovasi dan solusi untuk lingkungan hijau
26 April 2024 17:02 WIB