Sekolah di Dumai Pulangkan Siswa Karena Polusi Asap Karhutla
Dumai, (Antaranews Riau) - Asap kebakaran hutan dan lahan kembali menyelimuti Kota Dumai pada Kamis (21/2) sejak pagi, dan membuat sejumlah sekolah terpaksa memulangkan siswa lebih awal.
Seorang wali murid, Muhammad Saluri menyebut, pemulangan anak lebih cepat ini tidak diketahui nya karena tidak ada pengumuman, dan saat dijemput pada jam biasa, ternyata putra nya menangis akibat lama dijemput.
"Saya jemput anak seperti jam pulang biasa, dan rupanya sudah dipulangkan lebih cepat, dia menangis karena lama dijemput," kata Muhammad, Kamis.
Baca juga: Pesan Presiden untuk Gubernur Riau, Cegah Karhutla!
Kepala SD Negeri 013 Kelurahan Buluh Kasap Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai Zahara mengatakan, kebijakan memulangkan anak bersekolah ini karena kuatir kabut asap tebal bisa menganggu kesehatan.
"Kita kuatirkan kabut asap ini bisa menganggu kesehatan anak, karena itu siswa dipulangkan lebih awal," kata Zahara kepada wartawan, Kamis.
Untuk meliburkan anak sekolah, dia mengaku saat ini belum ada petunjuk resmi dari Dinas Pendidikan Dumai, namun kalau kedepan cuaca semakin tidak sehat tentunya pelajar kembali diliburkan.
Baca juga: Dinkes Dumai Bagikan 14.000 Masker Antisipasi Asap
Sejumlah sekolah dasar Dumai memulangkan anak didik lebih awal di antaranya, SDN 13, SDN 14, SDN 16, SDN 17 Kelurahan Buluh Kasap, SDN Binaan Khusus Kota Dumai, SDN 004 dan 005 Kelurahan Karang Anyer dan lainnya.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Dumai Hafidz Permana menjelaskan, kondisi cuaca buruk dan udara kembali berasap ini diantisipasi dengan membagikan sekitar 2 ribu masker ke sekolah dan warga umum.
"Sebagian masker kita bagikan juga di jalan umum untuk masyarakat melintas, dan total masker sudah dibagikan 38 ribu," kata Hafidz.
Baca juga: Riau Minta Bantuan BNPB untuk Cegah Karhutla, begini penjelasannya
Baca juga: Walhi: Nihil Capres Berikan "Angin Segar" untuk Keadilan Ekologis
Seorang wali murid, Muhammad Saluri menyebut, pemulangan anak lebih cepat ini tidak diketahui nya karena tidak ada pengumuman, dan saat dijemput pada jam biasa, ternyata putra nya menangis akibat lama dijemput.
"Saya jemput anak seperti jam pulang biasa, dan rupanya sudah dipulangkan lebih cepat, dia menangis karena lama dijemput," kata Muhammad, Kamis.
Baca juga: Pesan Presiden untuk Gubernur Riau, Cegah Karhutla!
Kepala SD Negeri 013 Kelurahan Buluh Kasap Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai Zahara mengatakan, kebijakan memulangkan anak bersekolah ini karena kuatir kabut asap tebal bisa menganggu kesehatan.
"Kita kuatirkan kabut asap ini bisa menganggu kesehatan anak, karena itu siswa dipulangkan lebih awal," kata Zahara kepada wartawan, Kamis.
Untuk meliburkan anak sekolah, dia mengaku saat ini belum ada petunjuk resmi dari Dinas Pendidikan Dumai, namun kalau kedepan cuaca semakin tidak sehat tentunya pelajar kembali diliburkan.
Baca juga: Dinkes Dumai Bagikan 14.000 Masker Antisipasi Asap
Sejumlah sekolah dasar Dumai memulangkan anak didik lebih awal di antaranya, SDN 13, SDN 14, SDN 16, SDN 17 Kelurahan Buluh Kasap, SDN Binaan Khusus Kota Dumai, SDN 004 dan 005 Kelurahan Karang Anyer dan lainnya.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Dumai Hafidz Permana menjelaskan, kondisi cuaca buruk dan udara kembali berasap ini diantisipasi dengan membagikan sekitar 2 ribu masker ke sekolah dan warga umum.
"Sebagian masker kita bagikan juga di jalan umum untuk masyarakat melintas, dan total masker sudah dibagikan 38 ribu," kata Hafidz.
Baca juga: Riau Minta Bantuan BNPB untuk Cegah Karhutla, begini penjelasannya
Baca juga: Walhi: Nihil Capres Berikan "Angin Segar" untuk Keadilan Ekologis