GM-Five Inisiasi Kerja Sama Pekanbaru dengan Kuala Lumpur Dorong Pariwisata

id GM-Five Pekanbaru,pariwisata pekanbaru

GM-Five Inisiasi Kerja Sama Pekanbaru dengan Kuala Lumpur Dorong Pariwisata

Kerjasama dua negara Pekanbaru dan Malaysia (Antaranews Vera Lusiana)

Pekanbaru, (Antaranews Riau) - Komunitas yang menamakan dirinya GM-Five melakukan terobosan baru menjadi jembatan untuk memfasilitasi kerja sama beberapa bidang khususnya wisata antara Kolej Profesional Baitulmal Kuala Lumpur (KPBKL) dengan Pemerintah Kota Pekanbaru, Riau.

"Lewat kerjasama, ini sebagai strategi menarik dan pintu masuk orang datang datang ke Pekanbaru," kata Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru, Ardiansyah Eka Putra kepada media di Pekanbaru, Selasa.

Kerja sama itu terbuka setelah kunjungan Kolej Profesional Baitulmal Kuala Lumpur pada tanggal 18 – 20 Desember 2018 ke Pekanbaru, yang disambut Bank Riau Kepri, Universitas Islam Riau , Universitas Tabrani Abdulrab, SMK Muda 2 Muhamadiyah dan komunitas GM-Five. Dengan tujuan mempererat hubungan kedua negara.

Baca juga: Kunjungan Wisman ke Riau 2018 Naik 30 Persen

Ardiansyah mengatakan kerjasama dengan negara Malaysia selama ini sudah ada tetapi masih jalan sendiri-sendiri lewat sektor masing-masing. Makanya GM -Five yang merupakan kumpulan para Profesional, Pengusaha, Marketing dan Mahasiswa yang bergerak di berbagai bidang, yang mempunyai ide awal dari saat makan-makan (GM= Gerombolan Mangan) ini mencoba menginisiasi berbagai kerjasama dengan Kolej Profesional Baitulma Kuala Lumpur (KPBKL) sebagai upaya untuk meningkatkan kunjungan dan berakhir pada wisata.

Ardiansyah menyatakan dari sisi pariwisata Pemerintah Kota Pekanbaru berupaya alih strategi. Apalagi selama ini bicara wisata selalu identik dengan destinasi, padahal itu bukanlah satu-satunya solusi.

Artinya kini Pekanbaru sebagai pesaing dan patner, Negara Malaysia merupakan salah satu sebagai titik strategis. Maka untuk meningkatkan pariwisata Riau tidak hanya bisa semata-mata mengandalkan event, karena karakter wisatawan mancanegara sudah punya perencanaan.

"Yang bisa memancing mereka datang maka kami buat strategi, misalkan pendekatan dengan seminar, pendidikan (Universitas dan SMA/SMK), kuline dan UMKM. Inilah pintu masuk wisatawan ke Kota Pekanbaru sebagai Kota MICE, dengan mengawinkan Pekansikawan, hal seperti ini mendorong mereka kenal kita," tuturnya.

Baca juga: (Vidiomakro) - Wisman Pertama di Riau disambut "Air Mata Pengantin"

Ia menambahkan dalam waktu dekat hubungan yang sudah dirintis ini akan dikukuhkan dengan penandatangan MoU sehingga lebih nyata.

"Untuk Pemko Pekanbaru kita akan bahas draf kerjasama kedepan. Dampaknya diharapkan akan ada kunjungan, paling tidak kita mulai dulu.Tahun depan seluruh event akan kita upayakan diselenggarakan di Pekanbaru untuk berbagai keperluan kerjasama," tambahnya.

Sementara itu Soesanto Owner Citra Reksa Tama Group, membenarkan dirinya bersama rekan sejawat telah menginisiasi pendirian GM-Five itu. Dimana pertemuan lanjutan dengan Kolej Profesional Baitulmal Kuala Lumpur sudah dilangsungkan lewat kunjungan ke Kuala Lumpur pada tanggal 24-27 Januari 2019, yang merupakan institusi pendidikan tinggi di bawah Majlis Agama Islam Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur (MAIWP) dan juga bagian dari Kementrian Agama Malaysia. Lembaga ini memiliki berbagai potensi serta jejaring pengusaha di Malaysia.

Adapun beberapa point yang dapat dikolaborasikan hasil pertemuan tersebut antara lain kerjasama bidang pendidikan, pertanian berbasis Islam (Islamic Agriculture), pariwisata, industri dan pengelolaan dana wakaf.

Baca juga: Wisata edukasi budidaya jamur di Pekanbaru

Dalam pertemuan itu hadir perwakilan dari GM-Five Soesanto (CEO Citra Reksa Tama Group) sebagai ketua rombongan, Ardiansyah Eka Putra (Sekum Dinas Pariwisata PKU), Agung Anugrah (GM Garuda Indonesia), Rahman (Owner Sultan Resto), Yudha Dewantoro (CTO Citra Reksa Tama Technology) serta Nanda dan Ica (Owner L'Cheese Factory dan Kawan Jalan Production). Sedangkan dari KPBKL dihadiri langsung oleh para pimpinan tingginya Sakaria Semela (CEO Kolej Profesional Baitulmal Kuala Lumpur), Haji Abdul Rahim bin Haji Abdul Rahman (Ketua Bahagian Perancangan Strategik dan Pemasaran), DR Noraini Mohamad (Deputi CEO Alademik dan International) dan Dato Nek Abd Rahman ( Professional Kuda ).

"Jadi konsep kami dalam pariwisata tidak hanya pariwisata itu saja tetapi juga terkait bisnis. Dimana orang datang ke Pekanbaru awalnya tertatik bisnis, selanjutnya sambil berwisata. Atau mengawinkan paket wisata dengan kepentingan bisnis" timpal Ardiansyah.

Dibenarkan oleh General Manager Garuda Indonesia Cabang Pekanbaru, Agung Anugrah bahwa rute penerbangan Pekanbaru – Kuala Lumpur akan jalan di tempat jika kondisinya begini terus. Menurut dia harus ada terobosan dan kemudian jasama yang mampu mendongkrak pendatang.

Baca juga: Garuda Indonesia Berhasil Meraup Rp4,1 Miliar Dari GATF-II Di Pekanbaru

Walau Garuda sudah mulai melakukan kajian untuk membuka rute baru Pekanbaru – Kuala Lumpur, namun itu butuh waktu.

"Beberapa rute akan buka ke Kuala Lumpur, tetapi butuh traffic yang lenih dari existing saat ini," ujar Agung.

Maka Agung berharap semua pihak pengusaha, pemerintah dan media ikut bersama-sama mengeroyok peluang ini untuk diwujudkan.

"Konsep kita di komunitas ini bagaimana membangun pariwisatanya lewat bisnis , sehingga akan tercipta destinasi bisnis," imbuh Agung.

Baca juga: ANTARA Riau luncurkan "Etalase Halal", ini tanggapan Dinas Pariwisata