Jakarta (Antarariau.com) - Toyota Motor akan membangun sebuah pabrik di Guangzhou, China, dengan kemampuan produksi 200.000 unit setahun, dan perusahaan otomotif ini siap memproduksi lebih banyak kendaraan listrik untuk menyambut kebijakan baru bidang lingkungan.
Dikombinasikan dengan rencana-rencana ekspansi lainnya di negara pasar terbesar itu, kapasitas produksi tahunan Toyota akan meningkat 35 persen menjadi 1,7 juta unit kendaraan pada 2021, mengutip media Jepang, Nikkei online, Minggu.
Dengan sejumlah ekspansi tersebut maka kapasitas produksi Toyota di China akan mendekati skala produksi di Amerika Utara yakni 2 juta unit kendaraan.
GAC Toyota Motorsebuah perusahaan patungan dengan Guangzhou Automobile Grouptelah merencanakan untuk meningkatkan kapasitas produksi di fasilitas Guangzhou sebesar 120.000 unit, tapi sekarang akan menambah pabrik perakitan baru.
Model-model sport utility vehicles, mobil listrik dan plug-in hybrid diharapkan bisa diproduksi di pabrik itu.
Di Tianjin, di mana Toyota mengoperasikan perusahaan patungan dengan FAW Group juga berencana meningkatkan kapasitas produksinya di China.
Ekpansi besar Toyota dengan mitra lokal itu kemungkinan akan diputuskan dalam bulan ini sebagai antisipasi kebijakan-kebijakan mengenai lingkungan, termasuk terkait polusi udara, yang bakal dikeluarkan oleh China.
Berita Lainnya
Agung Toyota Setuju Bangun Taman Bermain Anak di Riau
10 March 2018 19:25 WIB
Kiat Sukses Toyota Indonesia Bangun SDM Berkualitas
24 November 2014 3:35 WIB
Pabrik mobil terbang Xpeng dibangun, kapasitas hingga 10.000 unit per tahun
28 October 2024 14:58 WIB
Resmikan pabrik baterai EV, Presiden Jokowi tandatangani mobil Kona Electric
03 July 2024 11:19 WIB
Pabrik telah terintegrasi BYD mampu produksi 1.200 mobil listrik tiap hari
23 December 2023 16:11 WIB
Produsen otomotif Rusia Avtotor mulai produksi mobil China Kaiyi di pabrik Kaliningrad
04 February 2023 12:26 WIB
Produsen mobil China Chery dalam pembicaraan dengan pabrik Rusia
20 August 2022 14:04 WIB
Produsen mobil Tesla tangguhkan produksi di pabrik Shanghai karena masalah pasokan
10 May 2022 10:56 WIB