Pekanbaru, (Antarariau.com) - Satuan tugas kebakaran hutan dan lahan Provinsi Riau yang terdiri dari tim darat dan udara berjibaku memadamkan kebakaran lahan yang terjadi di kawasan Pelintung, Kota Dumai, Kamis hari ini.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sanger kepada Antara di Pekanbaru, mengatakan hingga petang ini proses pemadaman masih berlangsung. Secara umum, dia mengatakan kondisi kebakaran lahan berhasil dikendalikan.
"Alhamdulillah, upaya pemadaman darat dan udara berhasil menekan luasan kebakaran. Ditambah informasinya saat ini hujan di lokasi," kata Edwar.
Dia menjelaskan hingga saat ini tim belum dapat memastikan total luasan lahan yang terbakar sejak Kamis pagi tadi. Namun, dia memperkirakan luas lahan semak belukar jenis gambut yang terbakar tersebut tidak lebih dari lima hektare.
"Tim masih mengukur total luas kebakaran, mungkin tidak lebih dari lima hektare. Begitu juga dengan pemilik lahan yang terbakar itu (masih didalami)," ujarnya.
Dia mengatakan operasi pemadaman awalnya dilakukan oleh tim satgas yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni dan tim pendukung Satgas Karhutla lainnya sejak kebakaran terpantau pagi tadi.
Untuk lebih memasimalkan upaya pemadaman, tim kemudian mengirim satu unit helikopter jenis Super Puma bantuan perusahaan industri kehutanan APP-Sinarmas. Upaya pemadaman melibatkan personel gabungan darat dan udara lantas berhasil menekan luas kebakaran di lokasi yang menurut Edwar langganan Karhutla tersebut.
Sementara itu, berdasarkan foto yang dirilis oleh tim pemadam kebakaran melalui jalur udara terlihat asap tebal mengepul di sekitar areal terbakar. Lokasi lahan yang terbakar juga terlihat hamparan lahan kosong dengan semak belukar dengan kanal-kanal yang memanjang di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
Belum ada keterangan resmi dari Kepolisian Daerah Riau sebagai Satgas Penegakan Hukum Karhutla Riau terkait status kepemilikan lahan yang terbakar itu.
BPBD Riau mencatat seluas 1.646 hektare lahan di Bumi Lancang tersebut terbakar sepanjang empat bulan pertama 2018 atau selama masa status Siaga Karhutla berlangsung sejak awal tahun ini.
Titik kebakaran lahan dan hutan tersebut menyebar di 11 kabupaten dan kota. Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan wilayah terparah yang mengalami kebakaran sepanjang awal 2018 ini yang mencapai 896 hektare. Kabupaten Bengkalis menjadi wilayah ke dua yang mengalami Karlahut cukup parah setelah Meranti, dengan total luas mencapai 159,5 hektare.
Kabupaten Siak dan Kabupaten Indragiri Hulu menempati posisi ke tiga dan empat dengan luas kebakaran terluas, masing-masing mencapai 131,5 hektare dan 121,5 hektare.
Selanjutnya di Kabupaten Rokan Hilir, luas lahan terbakar mencapai 80,75 hektare. Akan tetapi, Karlahut di Kabupaten Rokan Hilir berpotensi meluas setelah dalam sepekan terakhir titik api baru yang berlokasi di Kecamatan Tanah Putih hingga hari ini belum bisa dikendalikan.
Upaya pencegahan dan penanggulangan Karlahut di Provinsi Riau menjadi atensi Presiden Joko Widodo, karena dalam waktu dekat Indonesia akan menyelenggarakan pesta olahraga terbesar di Asia, Asian Games 2018.
Pesta olahraga yang diselenggarakan di Kota Palembang dan Jakarta itu akan menjadi pertaruhan menjaga nama baik Indonesia dengan salah satunya terbebas dari bencana kabut asap.
***4***
Berita Lainnya
Hampir 8.000 orang warga dievakuasi akibat kebakaran hutan di California
03 August 2020 10:30 WIB
Riau hujan hampir tiap hari akibat modifikasi cuaca
14 May 2020 4:20 WIB
Kebakaran SMPN 4 Pekanbaru, Hampir Semua Gedung Hangus
19 January 2018 10:30 WIB
25 hektare lahan di Kubu Rohil terbakar
23 September 2024 21:03 WIB
Mentan usulkan tambahan anggaran 2025 untuk cetak sawah 1 juta hektare
26 August 2024 13:23 WIB
KLHK segel 15 hektare lahan HPK Desa Karya Indah Kampar yang terbakar
04 August 2024 22:43 WIB
Karhutla terjadi pada lahan PT DSI di Siak seluas 3 hektare
02 August 2024 19:50 WIB
Tim gabungan padamkan karhutla seluas 20 hektare di Kampar
27 July 2024 11:34 WIB