Elpiji Langka, Warga Siak Beralih Ke Kompor Minyak-Kayu Bakar

id elpiji langka, warga siak, beralih ke, kompor minyak-kayu bakar

Elpiji Langka, Warga Siak Beralih Ke Kompor Minyak-Kayu Bakar

Siak (Antarariau.com) - Warga Kecamatan Minas, Kabupaten Siak mulai banyak beralih ke kompor minyak dan kayu bakar akibat langkanya gas elpiji tiga kilogram (Kg) di wilayah tersebut sepekan terakhir ini.

Seperti yang dikeluhkan Puji (25) salah satu warga Kelurahan Minas Jaya, Kecamatan Minas yang mengeluhkan tidak mendapatkan gas elpiji, keadaan tersebut membuatnya terpaksa mencari alternatif dengan beralih kembali ke kompor listrik dan minyak tanah.

"Gas kosong, di semua pangkalan gas juga kosong karena tidak ada stok gas lagi dirumah, terpaksa menggunakan kompor listrik yang ada dirumah, yang lain juga ada yang pakai kompor minyak tanah," kata Puji saat di konfirmasi di Siak, Kamis.

Kelangkaan gas elpiji tiga kg ini mulai dirasakan oleh masyarakat Kecamatan Minas sepekan terakhir. Warga sering mendapati pangkalan kosong, bahkan setiap truk pengangkut gas datang memasok, antrian panjang langsung saja terjadi begitu saja.

"Kalau kita tidak cepat, bisa-bisa tidak dapat, terpaksa lagi mengantri besok, begitu lah seterusnya," ungkap dia.

Lanjutnya, kelangkaan gas melon ini sudah berlangsung lebih kurang satu minggu, ia bahkan sempat mencari gas elpiji hingga ke Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru namun juga tidak menemukan hasil.

Hal senada juga diungkapkan Yuli (30), karena langkanya gas subsidi akhir-akhir ini, ia terpaksa beralih menggunakan kompor minyak tanah sampai mendapatkan gas tiga kg kembali.

"Susah sekali nyari gas, saya akhirnya menggunakan kompor minyak tanah lagi dua hari ini, mau masak pakai apa lagi, dari pada tidak makan, tetangga depan rumah aja sampai pakai kayu bakar," imbuhnya.

Namun dua hari terakhir ada pangkalan atau agen yang sudah menyediakan gas elpiji tiga kg kembali, namun katanya harus menunjukkan kartu keluarga untuj mendapatkan setabung gas subsidi tersebut.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Siak, Hendra menyebutkan, u mengatasi hal tersebut pihaknya sudah mengadakan rapat dengan para agen-agen dan memutuskan bahwa masyarakat harus menunjukkan kartu keluarga (KK) saat pembelian.

Serta pangkalan tidak boleh melayani pedagang keranjang untuk dijual-jual lagi ke warung-warung.

"Itu solusi cepat untuk mengatasi kelangkaan dan tingginya harga Elpiji tiga kilogram," sebut dia.