Elpiji 3 kg mulai langka di Pekanbaru

id Gas elpiji, langka, Pekanbaru

Elpiji 3 kg mulai langka di Pekanbaru

Tampak proses pengiriman elpiji 3 kg ke salah satu pangkalan di Pekanbaru. (ANTARA/Vera Lusiana)

Pekanbaru (ANTARA) - Sejumlah warga Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, mengeluhkan kesulitan mendapatkan gas elpiji bersubsidi 3 kilogram di beberapa agen penjualan.

Sumiarti (55), salah seorang warga Tampan mengkhawatirkan kelangkaan gas melon tersebut jelang bulan suci Ramadhan. Pada pekan ini saja dia sudah mendatangi sejumlah agen gas tetapi tetap saja kosong. Sebagai masyarakat berpenghasilan tak menentu, keberadaan gas elpiji bersubsidi menjadi sudah kebutuhan keluarganya.

"Kosong terus, jadi terpaksa beli yang dijual di warung-warung. Itu pun saya dapat yang harganya mahal, Rp25 ribu. Bagaimana lagi namanya kita butuh," kata dia.

Dia mengatakan, kekosongan gas elpiji memang sudah sering kali terjadi. Tetapi saat bulan Ramadhan diharapkannya tidak terjadi kelangkaan.

"Ya namanya kita penghasilan kadang ada pemasukan, kadang tidak. Jadi gas bersubsidi ini kami butuhkan. Pas bulan Ramadhan saya harap pasokannya lancar," kata dia.

Sementara itu, Parto (47) yang berprofesi sebagai pedagang gorengan juga meminta agar distribusi gas elpiji 3 kilogram lancar khususnya saat bulan Ramadhan.

Kata dia, akhir-akhir ini dia sering mendapatkan gas elpiji 3 kilogram jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Biasanya dibelinya dengan harga Rp28 ribu.

"Kalau pedagang kecil kayak kami ini kerasa kali kalau harganya mahal. Jadi saya beli gas elpiji kadang-kadang dapat yang subsidi itu pun antre tapi kadang-kadang malah terlalu mahal. Apalagi kalau sudah kosong dimana-mana. Pasti mahal dijual pedagang," katanya.

Dia berharap agar pemerintah mencarikan solusi atas keluhan masyarakat kecil akibat kelangkaan gas melon ini.