Antisipasi kelangkaan, Dumai operasi pasar 15.680 elpiji

id Walikota Dumai, Gas elpiji Dumai

Antisipasi kelangkaan, Dumai operasi pasar 15.680 elpiji

Warga di Dumai antri membeli gas elpiji 3 kilogram. Sudah sepekan ini warga kesulitan memperoleh gas bersubsidi ini. (ANTARA/dok)

Dumai (ANTARA) - Mengantisipasi kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di tengah masyarakat, Pemerintah Kota Dumai bersama Pertamina Area Retail Pekanbaru gelar operasi pasar dengan mendistribusikan sebanyak 15.680 tabung ke 7 kecamatan, Jumat.

Wali Kota Dumai Paisal mengatakan, pendistribusian ribuan tabung gas elpiji ini akan diawasi oleh satuan tugas (Satgas) dibentuk pemerintah.

"Kepada camat, lurah dan ketua rukun tetangga agar mengutamakan warga miskin, pelaku UMKM dan nelayan. Operasi pasar ini akan diawasi oleh satgas yang sudah kita bentuk," kataPaisal.

Sistem pendistribusian gas tabung melon ini, lanjut Paisal, setiap kecamatan mendapatkan koata sebanyak 2.240 tabung dan dibagi dengan jumlah kelurahan di tiap kecamatan.

Agar pelaksanaan operasi pasar ini berjalan baik dan lancar, diminta juga kepada lurah melibatkan Ketua RT untuk mengumumkan dan mengakomodir warga yang ingin membeli gas di wilayah kerjanya.

"Tabung dan uang pembelian gas dikumpulkan di kantor lurah dan pihak dinas akan mengarahkan truk pengangkut gas ke lokasi untuk penyaluran," sebut walikota.

Sedangkan untuk laporan kegiatan operasi pasar ini, RT membuat daftar warga yang membeli gas dan ditandatangani oleh Ketua RT dan lurah, kemudian hasilnya pendistribusian harus direkap dan dibuat laporannya oleh pihak kecamatan.

Sebelumnya, Perwakilan Pertamina Sales Manager Riau Yodha menyebutkan bahwa pihaknya telah menjalankan regulasi yang telah ditetapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Pertamina.

Dijelaskan, rata-rata penyaluran sudah sesuai kuota ditetapkan, dan diakui memang adanya lonjakan konsumsi gas elpiji karena harga bahan bakar minyak untuk non subsidi sudah melonjak.

"Estimasi untuk penyaluran sudah over dan Pertamina yang akan menanggung selisih harga, kami juga butuh pendampingan untuk mengawal dan mengadakan sidak. Kami berharap dinas terkait untuk membentuk satgas khusus terhadap pemakaian berlebihan," kata Perwakilan Pertamina Pemasaran Yodha.