Begini Siasat Pemko Pekanbaru Agar Penyaluran Elpiji Melon Tepat Sasaran

id begini siasat, pemko pekanbaru, agar penyaluran, elpiji melon, tepat sasaran

Begini Siasat Pemko Pekanbaru Agar Penyaluran Elpiji Melon Tepat Sasaran

Pekanbaru (Antarariau.com) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru mewacanakan untuk mengeluarkan kartu kendali bagi pengguna elpiji bersubsidi di Ibu Kota Provinsi Riau tersebut.

"Ini sudah kami bicarakan saat rapat bersama Pertamina, Hiswana Migas, dan Disperindag Provinsi Riau awal November," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Pekanbaru Mas Irba Sulaiman di Pekanbaru, Rabu.

Dia menuturkan dengan kartu kendali tersebut, distribusi gas bersubsidi akan tepat sasaran sehingga keberadaan gas melon yang kini dirasa sulit akan teratasi. Selain itu, kebijakan tersebut juga untuk mengantisipasi oknum masyarakat mengambil keuntungan dengan memborong tabung gas melon itu.

Meski begitu, dia mengatakan untuk merealisasikan wacana tersebut dibutuhkan koordinasi dan persiapan matang, termasuk siapa pihak yang harus menerbitkan kartu kendali tersebut.

"Yang jadi persoalan dibebankan ke siapa, kami tidak ingin (kartu kendali) ini dibebankan ke masyarakat," ujarnya.

Sementara itu, terkait mulai beredarnya kartu kendali yang dikeluarkan oleh pemilik pangkalan di sejumlah titik di Kota Pekanbaru, Irba memberikan respon positif.

Akan tetapi, dia memberikan catatan agar pangkalan tidak membebankan biaya pembuatan kartu kendali ke masyarakat. "Kalau ada pangkalan yang buat (kartu kendali) bagus. Dengan catatan jangan dibebankan ke masyarakat," tuturnya.

Langkah untuk mengendalikan distribusi gas melon sebelumnya telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Riau. Pemerintah Provinsi Riau mengambil kebijakan untuk memberlakukan Kartu Keluarga dalam sistem pembelian elpiji tiga kilogram sebagai upaya agar tepat sasaran.

"Bahkan di sebagian tempat ada yang memberlakukan aturan dengan meminta surat pengantar dari Rukun Tetangga setempat hanya untuk mendapatkan tabung elpiji 3 Kg," kata Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Provinsi Riau Darusman.

Darusman mengatakan pemberlakuan itu agar gas subsidi tidak dimanfaatkan oleh konsumen yang tidak berhak mendapat misalkan usaha nonmikro.

Ia juga menilai di lapangan selama ini sudah menjadi rahasia umum kalau elpiji tiga kilogram dijual jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET). Namun karena masyarakat butuh berapapun harga gas tetap dibeli masyarakat.

Kota Pekanbaru dalam beberapa pekan terakhir dihadapkan pada masalah kelangkaan gas bersubsidi. Kelangkaan itu disinyalir akibat distribusi elpiji tidak dengan peruntukannya dan permainan antara pangkalan dan pengecer.

Hal itu terbukti dari terungkapnya sejumlah pengecer yang menjual gas, dengan harga mencapai Rp40.000 pertabung, atau jauh lebih mahal dari harga eceran tertinggi (HET) Rp18.000 pertabung.

Alokasi per bulan gas subsidi tiga kilogram di Pekanbaru berjumlah sekitar 650.000 tabung. Sekitar 40 persen diperuntukkan bagi rumah tangga, sisanya bagi usaha mikor kecil. Disperindag mencatat sebanyak 12 agen dan sekitar 700 pangkalan tersebar di Kota Pekanbaru, dengan kebutuhan perhari mencapai 22.000 tabung.