Insiden Pada Kendaraan Akibatkan Terhambatnya Distribusi 30.000 Gas Melon Pekanbaru

id insiden pada, kendaraan akibatkan, terhambatnya distribusi, 30000 gas, melon pekanbaru

Insiden Pada Kendaraan Akibatkan Terhambatnya Distribusi 30.000 Gas Melon Pekanbaru

Pekanbaru (Antarariau.com) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru menyatakan distribusi sebanyak 30.000 tabung gas ukuran tiga kilogram terhambat hingga menyebabkan kelangkaan di ibu kota Provinsi Riau tersebut.

"Pekan lalu kendaraan pengangkut gas mengalami insiden saat dalam perjalanan dari Dumai ke Pekanbaru. Akibatnya pasokan jadi terganggu," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Pekanbaru, Mas Irba Sulaiman di Pekanbaru, Senin.

Irba mengatakan insiden tersebut terjadi pada Kamis (31/8) pekan kemarin tepatnya di Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis. Mobil yang seharusnya menuju Stasiun Pengisian Bahar bakar Elpiji (SPBE) Pekanbaru pada hari yang sama terjebak kemacetan panjang.

Informasi yang ia peroleh, kemacetan itu disebabkan adanya insiden kecelakaan lalu lintas kendaraan lain di jalur sibuk tersebut.

"Akibatnya agen tidak bisa mengambil gas di SPBE. Pada hari Jumat (1/9), gas baru bisa dikirim. Tapi karena hari libur SPBE hanya buka setengah hari. Sementara lusa nya gas baru dikirim normal tapi tetap tidak bisa menutupi kekosongan di hari Kamis. Akibatnya berdampak terhadap langkanya gas," urainya.

Sementara itu, guna mengantisipasi kelangkaan tersebut, ia mengatakan pihaknya bersama dengan Pertamina menggelar operasi pasar di dua kecamatan, Tampan dan Payung Sekaki.

Dalam operasi tersebut, pihaknya mendistribusikan satu "loading order" gas melon, atau setara 560 tabung per kecamatan. Alasan operasi pasar dilakukan di dua kecamatan tersebut menyusul laporan dari pihak kecamatan ke Disperindag Pekanbaru.

"Dua kecamatan, Tampan dan Payung Sekaki berinisiatif mengirim surat ke DPP meminta di wilayahnya diadakan operasi pasar. Kita penuhi itu, masing- masing satu LO setara 560 tabung," ujarnya.

Untuk itu dia mengimbau kepada camat lain kalau daerahnya memang mengalami kelangkaan agar mengirimkan surat ke sehingga dapat dilakukan operasi pasar serupa.

Selain itu, dia juga mengimbau kepada warga untuk tidak terlalu khawatir dengan kelangkaan ini. Dirinya mengklaim bahwa kelangkaan hanya terjadi pada tingkat pengecer, dan bukan pada tingkat pangkalan.

Dari pantauan Antara di lapangan, kelangkaan tabung gas melon terjadi di sejumlah titik di Kecamatan Tampan. Seperti di Jalan Garuda Sakti, sejumlah warga mengeluhkan sulitnya menemukan gas elpiji tiga kilogram.

"Kalaupun ada, harganya melambung hingga Rp27.000 per tabung. Sementara normalnya kan Rp18.000. Ini sangat tidak masuk akal," kata Suherman, salah seorang warga.