Pekanbaru (Antarariau.com) - Peserta program pendidikan regular angkatan (PPRA) LVI TA 2017 Lembaga Ketahanan Nasional RI, melakukan studi strategis di Provinsi Riau.
Ketua rombongan, Mayor Jendral TNI Nunu Nuggraha di Balai Pauh Janggi di Pekanbaru, Senin, memboyong sebanyak 23 peserta PPRA Lemhanas, termasuk di dalamnya enam pengasuh, tiga orang peserta internasional dari Zimbabwe, Vietnam dan Timor Leste untuk memberikan kajian strategis nasional di Provinsi Riau.
"Kita melihat konstribusi Riau untuk ketahan nasional sangat besar. Kami berharap peserta memperoleh gambaran berbagai aspek, sosial, ekonomi, budaya dalam sudut pandang ketahanan pangan di Riau ini," kata Nunu Nugroho.
Para peserta juga diharapkan dapat memberikan solusi terhadap berbagai macam persoalan ketahanan nasional di Bumi Melayu itu. Dengan begitu, ia berharap kerja sama semua pihak terkait, agar studi strategis para peserta PPRA Lemhanas di Provinsi Riau dapat berjalan lancar.
Sementara Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman di Pekanbaru, Senin menyambut baik kehadiran peserta PPRA Lemhanas, dengan memaparkan kondisi umum wilayah secara konfrehensif mulai dari pertumbuhan ekonomi, infrastruktur, program strategis Nasional, potensi daerah, serta program-program yang sedang berjalan.
"Kita berterimakasih, karena kita termasuk Provinsi yang terus diperhatikan. Secara umum, kondisi pertumbuhan ekonomi Riau dua tahun terakhir kurang baik namun pada triwulan I 2017 pertumbuhan ekonomi 2,82 persen. Kita optimis dengan mulai membaiknya keadaan ini," ujar Andi sapaan Gubernur Riau.
Pasca terjun bebasnya harga dua komoditas unggulan yang menjadi andalan Riau yakni migas dan perkebunan di pasar dunia, lanjut Andi, sangat berpengaruh besar terhadap Pendapatan asli daerah dari Dana Bagi Hasil dua komoditi ini, perekomian masyarakat yang menggantungkan hidup dari perkebunan turut melesuh.
Lebih lanjut dijelaskannya, sejumlah kebijakan kemudian dialihkan kepada program-program non-migas, diantara potensi pariwisata berbasis budaya, sektor perikanan dan kelautan, pengembangan wilayah pesisir.
"Termasuk program strategis Nasional di Riau yang memberikan sumbangsih besar bagi pembangunan, seperti pembangunan Tol Pekanbaru-Dumai berdampak sangat baik untuk menghubungkan kawasan Riau darat dan Riau Pesisir," ujar Andi.
Dalam pemaparan, Andi tidak luput mengatakan terkait proges penanganan Bencana Kebakaran Hutan dan lahan di 2017, serta tindakan preventif yang dilakukan.
Diskusi semakin hangat terjadi, ketika peserta Lemhanas mengajukan pertanyaan terkait kerawanan pangan yang terjadi, kondisi infrastruktur, Indeks Pembangunan Manusia yang baru terpusat di sejumlah Kabupaten/Kota tertentu, kondisi terkini produksi sawit dan migas Riau.