PM Inggris Starmer: Pengakuan Palestina Kunci Wujudkan Perdamaian Abadi

id Palestina,Palestina Merdeka,PM INggris

PM Inggris Starmer: Pengakuan Palestina Kunci Wujudkan Perdamaian Abadi

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer. (ANTARA/Anadolu/py/aa.)

Pekanbaru (ANTARA) - Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyatakan bahwa pengakuan negara Palestina harus menjadi bagian dari upaya konkret menuju perdamaian abadi di Timur Tengah.

“Bersama sekutu terdekat, saya tengah mencari solusi nyata untuk mengubah gencatan senjata yang sangat dibutuhkan menjadi perdamaian permanen. Pengakuan negara Palestina harus menjadi salah satu langkah tersebut. Saya tegas soal itu,” ujar Starmer dalam pidato video yang diunggah di platform X, Jumat (25/7).

Baca juga: Presiden RI Prabowo: Indonesia dan Prancis dukung Palestina merdeka

Pernyataan ini muncul menjelang Konferensi PBB yang diketuai bersama Prancis dan Arab Saudi pada 28–29 Juli di New York. Sebanyak 221 anggota parlemen dari sembilan partai di Inggris menyerukan dukungan kepada Starmer melalui surat terbuka, agar pemerintah segera mengambil langkah pengakuan terhadap Palestina.

“Kami menulis surat ini untuk menyuarakan dukungan atas pengakuan resmi Inggris terhadap negara Palestina. Kami berharap konferensi nanti menghasilkan kejelasan soal kapan dan bagaimana pemerintah akan menjalankan komitmen dua negara,” tulis surat yang diunggah anggota parlemen Sarah Champion di X.

Surat itu juga menyebut, meski Inggris tidak bisa sendirian menciptakan Palestina yang sepenuhnya merdeka, pengakuan resmi dari Inggris akan menjadi langkah penting yang berdampak luas.

Baca juga: Kolombia usulkan PBB agar mengakui Palestina sebagai negara merdeka

Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron sebelumnya mengumumkan bahwa Prancis akan secara resmi mengakui negara Palestina pada sidang Majelis Umum PBB, September 2025.

Namun, langkah itu menuai kecaman. Duta Besar AS untuk Prancis, Charles Kushner, menyebutnya sebagai "hadiah untuk Hamas", dan Presiden AS Donald Trump menilainya “tanpa dampak nyata”. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mengecam keras keputusan Macron.

Hingga 2025, sebanyak 147 negara telah mengakui negara Palestina. Pada 2024, Amerika Serikat memveto keanggotaan penuh Palestina di PBB, namun 10 negara lain, termasuk Irlandia, Norwegia, Spanyol, dan Armenia, menambah daftar pengakuan terhadap Palestina.

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.