Bogota, Athena (ANTARA) - Presiden Kolombia Gustavo Petro mengumumkan rencana Bogota mengirimkan usul kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar mengakui Palestina sebagai negara yang merdeka penuh.
"Kolombia akan mengajukan proposal kepada PBB agar Palestina diterima sebagai negara seutuhnya," tulis Petro dalam X pada Senin.
Petro menyertakan video yang disebutnya pembantaian oleh (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu di Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza.
Dia juga menyatakan Kolombia akan berhenti membeli senjata dari negara-negara yang menentang atau abstain dalam resolusi yang menyerukan gencatan senjata di Gaza.
Itu artinya Kolombia tidak akan membeli senjata dari negara-negara seperti AS, Prancis, dan Inggris--tiga anggota tetap Dewan Keamanan PBB--yang menentang gencatan senjata, serta Jepang.
Kolombia juga tidak akan membeli senjata dari Albania, Brazil, Ekuador, Ghana, Malta, dan Swiss, yang abstain dari resolusi itu.
“Negara-negara demokratis dan progresif harus berjuang melestarikan hukum kemanusiaan internasional guna mencegah barbarisme menyebar di dunia,” kata dia.
Petro juga mempublikasikan hasil pemungutan suara negara-negara di PBB yang menyatakan permukiman ilegal Israel di wilayah pendudukan Palestina.
“Lihatlah di pihak mana Kolombia berada, lihat apakah mayoritas dunia tidak mencari keadilan, lihat apakah Kolombia tidak ikut dalam perjuangan itu,” ujar dia.
Sebelumnya, Petro menyatakan Kolombia akan aktif bergabung dengan pengaduan yang akan diajukan oleh Aljazair kepada Mahkamah Pidana Internasional (ICC) terhadap Netanyahu, atas tuduhan kejahatan perang.
Ia mengatakan Menteri Luar Negeri Alvaro Leyva akan bertemu dengan Jaksa ICC Karim Khan untuk membicarakan masalah ini.
Petro turut mengutuk keras serangan Israel di Jalur Gaza setelah Hamas masuk wilayah Israel.
Sementara itu di Eropa, Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani mengatakan Gaza harus menjadi bagian dari negara Palestina.
Tajani menyatakan bahwa Italia mengakui Otoritas Palestina, yang dipimpin Mahmoud Abbas, sebagai satu-satunya entitas sah yang memerintah negara Palestina di masa depan.
"Kami siap melakukan bagian kami jika diminta. Italia, dengan kredibilitasnya di Timur Tengah, dapat memainkan peran penting dalam solusi dua negara,” kata dia seperti dilaporkan ANSA.
Tajani juga menegaskan kembali dukungan penuh terhadap hak Israel dalam mempertahankan diri dan menekankan bahwa sandera di tangan Hamas harus dibebaskan tanpa syarat.
"Italia berada di garis depan dalam membantu penduduk sipil di Gaza," kata dia.
Ketika serangan Israel di Jalur Gaza memasuki hari ke-38, sedikitnya 11.180 warga Palestina terbunuh, termasuk lebih dari 7.700 anak-anak dan perempuan, sementara lebih dari 28.200 lainnya terluka, kata otoritas Palestina.
Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja, juga rusak atau hancur akibat serangan udara dan darat yang tiada henti yang dilancarkan Israel terhadap wilayah kantong yang terkepung sejak bulan lalu tersebut.
Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel hampir 1.200.
Baca juga: Konflik Gaza jadi fokus China selama menjabat sebagai ketua Dewan Keamanan PBB
Baca juga: Utusan Palestina di DK PBB sebut Gaza saat ini adalah neraka dunia
Sumber: Anadolu
Berita Lainnya
Prof Haedar Nashir terima anugerah Hamengku Buwono IX Award dari UGM
19 December 2024 16:35 WIB
NBA bersama NBPA hadirkan format baru untuk laga All-Star 2025
19 December 2024 16:16 WIB
PPN 12 persen, kebijakan paket stimulus dan dampak terhadap ekonomi
19 December 2024 15:53 WIB
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB
Mengapa tidur menggunakan lensa kontak dapat bahayakan mata, begini penjelasannya
19 December 2024 13:25 WIB