Pekanbaru, (ANTARA) - Sebanyak 50 orang menjadi peserta didik angkatan pertama Program Sekolah Rakyat untuk satuan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Provinsi Riau yangdimulai pada akhir Juli mendatang.
Kepala Dinas Sosial Riau,Zulfadli di Pekanbaru, Jumat mengatakan 50 siswa itu dibagi dalam dua rombongan belajar dan berasal dari 12 kabupaten/kota di Riau. Saat ini sekolah yang berlokasi di Asrama Haji Riau hanya tinggal menunggu selesai direnovasi.
“Siswanya untuk tahun pertama ini 50 orang, mereka diambil dari 12 kabupaten/kota. Proses seleksinya sudah selesai dilakukan,” katanya.
Gubernur Riau Abdul Wahid mengatakan, awalnya Pemprov Riau berencana untuk memanfaatkan fasilitas ruangan di Pesantren Teknologi Riau sebagai lokasi sementara sekolah rakyat tingkat provinsi. Akan tetapi urung dilakukan karena masih adanya aktivitas pendidikan reguler di lokasi tersebut.
Sebagai gantinya, ia mengambil inisiatif untuk menggunakan ruang kelas baru di Asrama Haji yang dinilai lebih siap digunakan. Hal ini menurutnya menjadi solusi cepat sambil menunggu pembangunan gedung permanen yang dijadwalkan rampung tahun depan.
“Karena bangunannya tahun depan, tapi kita harus menerima muridnya tahun ini,” ujarnya.
Langkah ini tambahnya diambil agar anak-anak dari keluarga kurang mampu dapat segera merasakan manfaat dari program pendidikan inklusif ini. Untuk mekanisme seleksi, Wahid menyerahkan sepenuhnya kepada Kementerian Sosial Republik Indonesia.
"Penyeleksiannya kita serahkan kepada Kementerian Sosial yang dalam hal ini ditugaskan oleh Presiden RI khusus untuk masyarakat miskin," tuturnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 50 orang jadi angkatan pertama Sekolah Rakyat satuan SMA di Riau