Saham BBRI Diminati BlackRock, Vanguard, dan JP Morgan

id BRI

Saham BBRI Diminati BlackRock, Vanguard, dan JP Morgan

Sejumlah investor institusi global menambah kepemilikan saham di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI sepanjang kuartal II/2025, menunjukkan kepercayaan yang terus meningkat terhadap fundamental dan strategi bisnis bank pelat merah tersebut. Berdasarkan data Bloomberg, tiga raksasa manajer aset asal Amerika Serikat yakni BlackRock, Vanguard Group, dan JP Morgan Chase & Co., tercatat aktif mengakumulasi saham BBRI secara signifikan selama paruh pertama tahun ini. (HO-BRI)

Jakarta (ANTARA) - Sejumlah investor institusi global menambah kepemilikan saham di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI sepanjang kuartal II/2025, menunjukkan kepercayaan yang terus meningkat terhadap fundamental dan strategi bisnis bank pelat merah tersebut.

Berdasarkan data Bloomberg, tiga raksasa manajer aset asal Amerika Serikat yakni BlackRock, Vanguard Group, dan JP Morgan Chase & Co., tercatat aktif mengakumulasi saham BBRI secara signifikan selama paruh pertama tahun ini.

BlackRock menambah kepemilikan saham dari 2,34 miliar saham pada akhir kuartal II menjadi 2,36 miliar saham pada awal Juli 2025. Sejak Desember 2024, BlackRock secara konsisten memperbesar eksposurnya terhadap BBRI yang kala itu berada di angka 2,18 miliar saham.

Sementara itu, Vanguard Group tercatat menjadi pemegang saham asing terbesar di BBRI dengan total 3,09 miliar saham, setelah menambah sekitar 91 juta lembar saham sepanjang semester pertama 2025.

Aksi serupa juga dilakukan JP Morgan yang pada kuartal II/2025 membeli 117,42 juta saham BBRI, menjadikan total kepemilikan perusahaan keuangan tersebut mencapai 1,54 miliar saham.

Konsistensi investor global dalam mengoleksi saham BBRI dinilai tak lepas dari optimisme terhadap kinerja dan strategi transformasi yang dijalankan Perseroan. Salah satu langkah strategis terbaru adalah peluncuran BRIvolution Initiatives Phase 1 – Kicking Off a New Horizon, sebagai tonggak awal transformasi bisnis jangka panjang yang lebih adaptif dan berbasis nilai.

Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menjelaskan bahwa inisiatif tersebut merupakan bagian dari arah baru yang visioner dalam memperkuat posisi BRI sebagai bank terbesar dan paling inklusif di Indonesia.

"Peluncuran ini merupakan wujud komitmen kami untuk terus beradaptasi, memperbaiki proses, serta memperkuat struktur dan kapabilitas internal. Transformasi ini bukan sekadar perubahan sistem, tapi juga perubahan cara berpikir," ujar Hery.

Hery menambahkan bahwa BRI telah memiliki fondasi kuat untuk menopang pertumbuhan berkelanjutan, antara lain melalui 36 ribu tenaga pemasar, lebih dari 220 juta rekening simpanan, serta jaringan layanan yang luas mencakup 6.000 unit kerja, 742 ribu e-channel, dan 1,19 juta AgenBRILink yang menjangkau lebih dari 67 ribu desa.

Di tengah tantangan ekonomi global, BRI mampu membukukan laba bersih sebesar Rp13,80 triliun pada kuartal I/2025. Total aset BRI tumbuh 5,49 persen (yoy) menjadi Rp2.098,23 triliun, didorong oleh penyaluran kredit sebesar Rp1.373,66 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp1.421,60 triliun, dengan porsi dana murah (CASA) mencapai 65,77 persen.

Pewarta :
Editor: Afut Syafril Nursyirwan
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.