Komisi VII DPR RI setujui perbaikan Istana Siak Rp10-15miliar

id Komisi VII DPR, perbaikan istana Siak, reses komisi VII

Komisi VII DPR RI setujui perbaikan Istana Siak Rp10-15miliar

Komisi VII DPR RI Saleh Daulay bersama Bupati Siak usai mengunjungi tempat wisata di Siak, Riau. (ANTARA/Bayu Agustari Adha)

Siak, Riau, (ANTARA) - Komisi VII DPR Republik Indonesiamenyetujui perbaikan Istana Assereyah Al Hasyimiahdi Kabupaten Siak, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang akan menelan anggaran senilai Rp10 miliar.

Ketua Komisi VII Saleh Partaonan Daulay setelah mengunjungi Istana Siak, Jumat mengatakan memang ini memerlukan perbaikan, revitalisasi maupun renovasi. Kebutuhan anggaran tidak besar namun karena ini cagar budaya perlu penanganan oleh pemerintah pusat.

Saat melakukan reses di Kabupaten Siak, ia mengatakan istanakelihatannya memang ada yang perlu direnovasi. Proposalnya sudah diserahkan langsung ke Kementerian Pariwisata (Kemenpar).

"Kita minta Kemenpar menindaklanjuti untuk revitalisasi, renovasi, maupun perbaikan kerusakan. Biaya tak mahal sekitar Rp10-15 miliar," katanya.

Dia mengatakan jika istana bagus orang akan tertarik berkunjung sehingga pariwisata akan maju. Selanjutnya pendapatan akan meningkat dan berimplikasi kesejahteraan masyarakat.

Komisi VII datang bersama sejumlah anggota salah satunya dari Daerah Pemilihan Riau yakni Hendry Munief. Selain itu ada juga Mira Lestari, Mujakkir Zuhri, Kardaya Warnika, Kaisar Abu Hanifah, Athari Gauthi Ardi, dan Zulfikar Suhardi.

Hendry Munief dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa Siak memiliki sejarah yang luar biasa. Dulunya Proklamator Bung Karno menerima sumbangan dari Aceh berupa pesawat dan Yogyakarta 6,5 juta Gulden atau setara Rp500 miliar.

"Sedangkan Sultan Siak menyumbang 13 juta gulden atau setara Rp1,2 triliun, terbesar dari sumbangan yang ada. Setelah kemerdekaan Riau juga menyumbang minyak di bawah dan di atas, namun kondisi istana cukup memprihatinkan. Sekarang Aceh dan Jogja daerah istimewa, Riau juga memperjuangkan itu," ungkapnya.

Untuk itu dia ingin agar Siak menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional. Pasalnya peninggalan sejarah tak hanya istana tapi juga situs cagar budaya lain yang ada di sekitarnya.

Sementara itu Bupati Siak, Afni Z menyampaikan memang kondisi istana tidak begitu baik. Padahal ada benda yang hanya ada satu di dunia saat ini yakni alat musik Komet.

"Sebelumnya ada di Jerman tapi sudah rusak. Sekarang satu-,satunya di dunia ada di Siak, piringan hitam mendengarkan musik Mozart. Tapi ini yang bisa memainkannya hanya tinggal satu orang. Itu pun sudah pensiun namun saya minta untuk tetap mau," ulasnya.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Komisi VII DPR RI setujui perbaikan Istana Siak Rp10 miliar

Pewarta :
Editor: Afut Syafril Nursyirwan
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.