Paris/Berlin (ANTARA) - Tiga pemimpin Eropa—Presiden Prancis Emmanuel Macron, PM Inggris Keir Starmer, dan Kanselir Jerman Friedrich Merz—mengeluarkan pernyataan bersama yang mendesak gencatan senjata segera di Gaza, pembebasan tanpa syarat semua sandera, serta pencabutan pembatasan terhadap bantuan kemanusiaan.
"Waktunya telah tiba untuk mengakhiri perang di Gaza," tegas mereka dalam panggilan telepon tripartit pada Jumat (25/7). Ketiganya menilai gencatan senjata sebagai satu-satunya jalan untuk memulangkan para sandera, meredakan penderitaan keluarga mereka, dan memberikan kelegaan bagi penduduk Gaza yang dilanda krisis.
Baca juga: Mesir-Qatar Tegaskan Komitmen Lanjutkan Mediasi Gencatan Senjata Gaza
Mereka menyebut bencana kemanusiaan di Gaza sebagai "tidak dapat diterima", dan mendesak Israel untuk membuka akses bantuan, mengizinkan PBB serta LSM beroperasi tanpa hambatan, dan memenuhi kewajiban berdasarkan hukum humaniter internasional.
Ketiga pemimpin juga menyampaikan penolakan tegas terhadap upaya aneksasi wilayah Palestina oleh Israel, termasuk perluasan permukiman dan kekerasan pemukim. Mereka menilai langkah-langkah tersebut menghancurkan prospek solusi dua negara.
Dalam pernyataan itu, mereka juga menegaskan bahwa masa depan Gaza harus bebas dari Hamas. Dilucutinya kekuatan Hamas dan ditariknya pasukan Israel dinilai sebagai syarat menuju resolusi politik jangka panjang.
Baca juga: Indonesia Kecam Keras Upaya Israel Kuasai Tepi Barat Palestina
Prancis, Inggris, dan Jerman sepakat akan menyusun peta jalan bersama untuk fase berikutnya di Gaza, mulai dari pemulihan stabilitas hingga membuka jalan bagi dialog politik baru.
Pernyataan ini muncul hanya sehari setelah Macron mengisyaratkan niat Prancis mengakui Negara Palestina. Sementara itu, Merz menyatakan bahwa Jerman belum siap mengambil langkah serupa, meski menyebut kondisi Gaza sebagai "tidak dapat ditoleransi".