Sejumlah Pembudidaya Lele Siak Kembangkan Teknologi "Biolfoc"

id sejumlah pembudidaya, lele siak, kembangkan teknologi biolfoc

Sejumlah Pembudidaya Lele Siak Kembangkan Teknologi "Biolfoc"

Siak (Antarariau.com) - Pembudidaya ikan lele di Kampung Sialang Palas, Kecamatan Lubuk Dalam, Kabupaten Siak mulai mengembangkan teknologi "Biolfoc", yakni budidaya ikan air tawar menggunakan bakteri khusus yang dapat mengurai amonia menjadi protein.

"Saat ini sudah ada 43 kolam dengan beranggotakan 18 orang, yang merupakan swakarya dari masyarakat. Untuk bibit dan pakan sampai panen, nanti akan di pasok oleh kelompok," kata Sulardi, ketua Kelompok Sangkuriang Mutiara Sialang Palas, di Siak, Sabtu.

Masyarakat Kampung Sialang Palas, melalui Kelompok Pembudidaya Ikan Lele Sangkuriang Mutiara Sialang Palas, menggalakkan kolam-kolam bioflok di 18 Kepala Keluarga, masing-masingnya memiliki 2-3 kolam.

Dengan di prakarsai oleh Miftakudin, salah satu warga Sialang Palas sejak dua bulan yang lalu, sebanyak 62.000 benih lele sudah ditebar di kolam-kolam Bioflok, untuk mengantisipasi sejak dini melemahnya perekonomian masyarakat setempat.

"Diakhir Ramadhan nanti sebagian lele sudah mulai dipanen" katanya.

Menurut Jayus Sutomo selaku Pembina Kelompok itu, budidaya lele yang dikembangkan saat ini merupakan strategi dalam menambah penghasilan keluarga, dengan harapan bisa terus dikembangkan menjadi bisnis lele dari hulu sampai ke hilir.

"Sehingga bukan saja sebagai usaha sampingan tapi menjadi bisnis utama dan menjadi produk unggulan Kampung Sialang Palas," katanya menambahkan.

Sementara itu Bupati Siak Syamsuar sangat mengapresiasi terhadap ide kreatif warga Sialang Palas yang membudidayakan lele dengan teknologi bioflok.

"Budidaya lele sistem bioflok ini bisa dikembangkan ke seluruh kampung agar ada kekhasan di masing masing kampung, agar ekonomi masyarakat bisa meningkat," kata Syamsuar saat Shafari Ramadhan ke Kampung Sialang Palas.

Agar usaha budidaya lele bioflok ini sesuai standar pemeliharaan yang baik dan benar, kelompok ini dibina langsung oleh Dinas Perikanan dan Peternakan setempat, agar tetap menggunakan metode yang sama setiap kolam.