Kukerta di Siak, Mahasiswa UR kenalkan budidaya lele sistem bioflok

id kukerta uir, mahasiswa siak, siak

Kukerta di Siak, Mahasiswa UR kenalkan budidaya lele sistem bioflok

Tim Kukerta Mahasiswa UR bersama tim dosen di Kampung Buana, Kecamatan Kerinci Kanan, Siak.(ANTARA/HO-Pemkab Siak)

Siak (ANTARA) - Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau melakukan Kuliah Kerja Nyata dengan mengajarkan masyarakat Budidayaikan lele dengan sistem bioflok di Kampung Buana Bhakti Kecamatan Kerinci Kanan, Kabupaten Siak.

"Selain lebih praktis, bioflok mudah diaplikasikan di lahan terbatas serta biaya pembuatan yang relatif lebih murah. Padat tebar benih ikan juga lebih tinggi, proses pembersihan dan pengeringan kolam lebih cepat di banding kolam tanah," katasalah seorang mahasiswi UR, Lathifa, Senin.

Ia menyebut kelebihan lainnya, adalah daging ikan yang dihasilkan pun jauh lebih baik dari ikan tambak biasa.Dengan bioflok ini kata dia masalah tingginya angka kematian bibit ikan akibat buruknya kualitas air kini sudah bisa diatasi.

Pasalnya para pembudidaya ikan yang tergabung dalam sebuah kelompok di kampung itu mengeluhkan buruknya kualitas air. Itu karena sumber airnya berasal dari parit yang mengalir yang jika musim hujan tiba meluap dan ikan hanyut terbawa arus.

Kukerta ini juga dibantu langsung oleh Tim dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan UR dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Bintal Amin, M. Sc. Tim ini terdiri dari 4 anggota tim, yaitu Hazmi Arief S. Pi, M. Si, Dr. Ir. Nusyirwani M. Sc, Ir. Irvina Nurrachmi M. Sc dan Heri Masjudi S Pi, M Si.

Tim ini menggandeng mahasiswa Kukerta yang berjumlah 10 orang yang terdiri dari jurusan Budidaya Perairan, Sosial Ekonomi Perikanan dan Akuntansi. Mereka membuat empat unit kolam bioflok yang kualitas airnya selalu terkontrol.

Program ini diawali dengan sosialisasi dan penyuluhan teknis budidaya ikan sistem bioflok kepada masyarakat pada 4 Juli lalu. Materi disampaikan oleh Heri Masjudi, S. Pi, M. Si yang berpengalaman dan menguasai seluk beluk budidaya ikan dengan sistem bioflok.

Kemudian dilakukan kegiatan mulai dari persiapan lahan, perataan tanah, pembelian bahan untuk pembuatan kolam bioflok. Selanjutnya membangun bangun shelter yang memakan waktu kurang lebih 10 hari dan perakitan kolam.

"Saat ini kolam sedang dilakukan pengisian air dan ditaburi kapur. Dua hari setelah itu, baru kolam ditaburi garam agar PH air menjadi naik. Setelah kualitas dan kondisi air sudah baik, 12 hari kemudian baru ditebari bibit ikan,” ujar Prof. Bintal Amin yang juga sebagai Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan UR ini.

Baca juga: Kukerta Mahasiswa UR di Rengat buat masker dari kain perca untuk masyarakat

Baca juga: Gandeng ACT Duri, Mahasiswa Kukerta UNRI salurkan bantuan modal ke UMKM