Gandeng ACT Duri, Mahasiswa Kukerta UNRI salurkan bantuan modal ke UMKM

id Pemkab Bengkalis,ACT, ACT Riau,ACT Duri,duri

Gandeng ACT Duri, Mahasiswa Kukerta UNRI salurkan bantuan modal ke UMKM

Mahasiswa kukerta UNRI bekerja sama dengan ACT Duri menyalurkan bantuan kepada pelaku usaha terdampak Covid-19. (ANTARA/Alfisnardo)

Bengkalis (ANTARA) - Tim pengabdian masyarakat Universitas Riau (UNRI) bergabung bersama Masyarakat Relawan Indonesia- Aksi Cepat Tanggap (MRI-ACT) Duri menyalurkan bantuan modal kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terdampak pandemi COVID-19 di Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis, Jumat (26/06).

Tim pengabdian yang merupakan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Unri ini, turun bersama ACT untuk meninjau dan menyeleksi UMKM yang akan diberi bantuan modal.

Di bawah bimbingan dosen Nurdiansyah, M.Pd, dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unri, tiga mahasiswa Kukerta, masing-masing Atiqatul Dzakirah (Pendidikan Biologi), Fitriani (Administrasi Bisnis) dan Nurul Hafizah (Pendidikan Masyarakat) melakukan pengabdiannya.

Disela kegiatan pengabdiannya, Ketua Tim Kukerta Relawan Covid-19, Atiqatul Dzakirah menjelaskan kegiatan ini merupakan salah satu program kerja ACT Duri yakni Sahabat Usaha Mikro Indonesia. Timnya bersama Relawan MRI- ACT meninjau usaha-usaha kecil terdampak pandemiCOVID-19 yang layak mendapatkan bantuan.

"Data-data yang lulus seleksi kemudian mendapatkan bantuan modal untuk mempertahankan dan mengembangkan usaha. Ini amat disyukuri penerima karena usaha mereka bisa menggeliat lagi," ujar Atiqatul.

Disampaikan Atiqatul rasa syukur mendapat bantuan modal itu disampaikan sejumlah penerima. Mereka berharap usahanya bisa menggeliat lagi di tengah ekonomi yang makin melemah.

“Kami berharap bantuan modal yang diberikan dapat membantu bangkitnya ekonomi pengusaha kecil dalam kondisi new normal ini” ujar Atiqatul.

Baca juga: Agen kurban ACT bahagia bisa menjadi perantara kebaikan

Sementara itu Agusti Fitriani, salah satu penerima manfaat menyampaikan sulitnya usaha yang dijalankan sejak wabah Pandemi Corona merebak. Jual beli usahanya jauh berkurang hingga dia kesulitan menopang ekonomi keluarganya.

"Setelah lewat Corona ini pun usaha masih sepi. Jualan dari jam 14.00 WIB hingga jam 20.00 WIB hanya dapat Rp38.000. Sepi pembeli,” keluhnya.

Namun dengan bantuan modal yang didapat, Agusti yakin usahanya bisa hidup kembali.

"Alhamdulillah tambahan modal ini amat membantu. Mudah-mudahan usaha saya bisa pulih lagi," harapnya.

Baca juga: Jalani pendampingan medis bersama ACT, Suryono kini hampir pulih dari kanker darah