131 Dari 448 Tahanan Rutan Pekanbaru Yang Kabur Masih Berkeliaran

id 131 dari, 448 tahanan, rutan pekanbaru, yang kabur, masih berkeliaran

131 Dari 448 Tahanan Rutan Pekanbaru Yang Kabur Masih Berkeliaran

Pekanbaru (Antarariau.com) - Sebanyak 131 penghuni Rumah Tahanan Kelas IIB Sialang Bungkuk Pekanbaru hingga saat ini masih belum tertangkap, dari 448 tahanan kabur pada Jumat, (5/5).

"Tahanan yang telah tertangkap 317, yang masih di luar 131 tahanan," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, Kombes Pol Susanto di Pekanbaru, Kamis.

Baca juga:Pakar Hukum: Indonesia Butuh Reformasi Total Sistem Pemenjaraan

Pada hari ini (Kamis,11/5) ada dua orang tahanan yang menyerahkan diri. Tahanan ke-317 yang menyerahkan diri atas nama Junaidi Als Jon Rambai (36) dengan kasus Narkoba, vonis lima tahun enam bulan dan sudah menjalani hukuman sembilan bulan.

Hasil keterangan tahanan, pada saat kabur dari rutan dia menyetop kendaraan yang lewat dengan melakukan pengancaman. Dia meminta untuk diantarkan ke Daerah Arengka di Pekanbaru.

Setelah sampai di Arengka kemudian bertemu dengan kawannya dan hanya berkeliaran di seputaran Pekanbaru saja.

Selanjutnya tadi pagi Jon memberitahukan kepada kedua orangtuanya dan pulang ke rumahnya di Jl. Sudirman.

"Setelah bertemu kedua orang tua dan istri serta anaknya, dia dibujuk orangtuanya untuk pulang ke Rutan Sialang bungkuk untuk menyerahkan diri. Orang tuanya takut kalau anaknya tidak menyerahkan diri dan jika sampai tertangkap akan ditembak atau dipukuli," ungkap Kapolres.

Baca juga: Kriminolog Nilai Kelebihan Penghuni Rutan Ibarat "Bom Waktu"

Selanjutnya bersama orang tua, istri, anak, dan keluarganya Jon diantar ke Rutan Sialang Bungkuk.

Sementara tahanan pertama yang kembali dengan menyerahkan diri pada Kamis (11/5) ini adalah Antoni yang mengaku melarikan diri sendirian ke hutan untuk menghindari tangkapan petugas. Kemudian karena tidak adanya makanan yang mau dimakan, dia kembali pulang ke rumahnya menjumpai istri dan anaknya.

"Setelah di rumah dia dibujuk oleh istri dan keluarganya untuk menyerahkan diri, karna kalau kabur juga tidak ada gunanya. Hidup juga tidak tenang dan lambat laun akan tertangkap juga, bahkan takutnya ketika ditangkap akan dipukuli," kata Susanto.