Pekanbaru (ANTARA) - Sebanyak 14 petugas Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Pekanbaru dipindahkan ke sejumlah Unit Pelaksana Teknis (UPT) di luar kota sebagai buntut dari viralnya video narapidana yang pesta narkoba dan mabuk di dalam sel.
“Setelah dilakukan pemeriksaan, termasuk pengakuan dari pihak yang diperiksa serta hasil pemantauan aktivitas di rutan, baik kunjungan, bimbingan teknis, dan keterlibatan oknum petugas, maka 14 petugas telah dipindahkan,” kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Rutan Sialang Bungkuk, Nimrot Sihotang, Senin.
Pemindahan itu, kata dia, bertujuan untuk memudahkan proses pemeriksaan dan menjadi bagian dari pembinaan terhadap petugas.
Meski kekurangan personel, Nimrot menyatakan situasi di dalam rutan kini berjalan dengan baik.
"Saat ini hanya dua petugas menjaga satu blok berisi 600 orang dengan 30 kamar hunian. Tapi aktivitas tetap berjalan dan kami berupaya maksimal menjaga keamanan,” ujarnya.
Pihaknya juga telah meminta tambahan personel kepada kantor wilayah, serta memperketat pengamanan di semua blok.
Sementara itu, layanan kunjungan di hari libur ditiadakan, namun aktivitas warga binaan seperti ibadah, olahraga, dan membaca tetap berlangsung normal.
“Penanganan kasus ini sudah diambil alih oleh Ditjenpas karena ini sudah menjadi persoalan nasional,” ujarnya.
Sebagai penutup, Nimrot mengimbau agar masyarakat ikut mendukung proses pembinaan warga binaan.
"Warga binaan ini sedang dalam proses pembinaan. Mari kita sama-sama berperan, mengambil langkah, supaya tidak memanjakan mereka di rutan. Sehingga tujuan mereka untuk menjadi baik dapat tercapai," pungkasnya.
Sebelumnya, video berdurasi singkat yang menunjukkan sejumlah pria berjoget diiringi musik keras dalam sebuah ruangan beredar luas di media sosial dan disebut terjadi di dalam Rutan Pekanbaru. Video itu juga menampilkan botol minuman serta benda menyerupai bong atau alat hisap sabu.
Sebanyak 14 narapidana telah diperiksa terkait video tersebut, sementara penyelidikan masih terus berlanjut.