Triwulan Pertama 2017, Konsumsi Elpiji Riau Meningkat 14 Persen

id triwulan pertama, 2017, konsumsi elpiji, riau meningkat, 14 persen

Triwulan Pertama 2017,  Konsumsi Elpiji Riau Meningkat 14 Persen

Pekanbaru (Antarariau.com) - PT Pertamina (Persero) Wilayah Pemasaran Provinsi Riau mencatat konsumsi elpiji tabung tiga kg bersubsidi di wilayah setempat selama Januari-Maret 2017 mengalami kenaikan 14 persen dibandingkan periode sama 2016.

"Kalau dilihat realisasi penggunaan pada tiga bulan awal 2017 ada peningkatan 14 persen dibanding tahun lalu," kata Sales Executive LPG V Pertamina Wilayah Pemasaran Riau Mahfud Nadyo di Pekanbaru, Senin.

Ia menjelaskan penjualan elpiji tabung tiga kilogram pada periode Januari-Maret 2016 mencapai rata-rata 122.000 tabung per hari.

Sementara, realisasi penggunaan pada tiga bulan pertama 2017 mengalami kenaikan menjadi 138.500 tabung per hari.

Menurut Mahfud, peningkatan penggunaan elpiji tiga kg disebabkan antara lain bertambahnya jumlah penduduk, penambahan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dan adanya jaringan baru di wilayah pemekaran.

Ditanya ketersediaan bahan bakar elpiji bersubsidi tersebut, ia menjamin dalam posisi cukup.

"Untuk keadaan tertentu, kami berkoordinasi dengan pemerintah daerah apabila memang membutuhkan operasi pasar," ujarnya.

Meski, sebagai pelaksana, Pertamina tetap mempertimbangkan kuota, yang sudah ditetapkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Menurut dia, pemakaian elpiji bersubsidi terbanyak tercatat ada di Kota Pekanbaru.

Sementara, bulan terbanyak pemakaian tergantung jumlah hari dan ada atau tidaknya hari keagamaan.

"Peningkatan melihat kondisi di lapangan, jika ada hari besar keagamaan, maka konsumsi bisa naik," tuturnya.

Untuk menyesuaikan kuota elpiji 3 kg, yang ditetapkan pemerintah pusat, dan permintaan masyarakat, menurut Mahfud, pihaknya melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah.

"Pemerintah kabupaten memang memiliki hak untuk mengusulkan tiap tahun dan selama ini trennya meningkat," tambahnya.

Ditanya sering terjadinya kelangkaan di beberapa wilayah, ia mengaku tidak tahu pasti penyebabnya, karena pengawasannya adalah kewenangan pemda, namun demikian Pertamina akan berkoordinasi dengan kabupaten/kota untuk operasi pasar.

Ia mencontohkan operasi pasar yang sudah dilakukan seperti di Pekanbaru dan Inhil pada Maret 2017.