Tips dari Ahli Gizi: Olah Makanan dengan Cerdas, Kalorinya Bisa Berbeda!

id Gizi

Tips dari Ahli Gizi: Olah Makanan dengan Cerdas, Kalorinya Bisa Berbeda!

Ilustrasi memasak. (ANTARA/HO-Pexels/RDNE Stock project)

Jakarta (ANTARA) - Cara mengolah dan pemilihan bahan makanan ternyata dapat berpengaruh pada kandungan kalori dan lemak yang berujung pada penambahan berat badan.

Ditulis laman Hindustan Times, Selasa (4/11) waktu setempat, Khushi Chhabra, ahli gizi kesehatan holistik dan pendidik diabetes, menjelaskan bagaimana berbagai jenis makanan dan cara pemotongannya hingga cara memasak, memberi rasa, atau mengolahnya, dapat membuat pilihan makanan yang lebih cerdas dan lebih selaras dengan tujuan berat badan spesifik.

Baca juga: Panduan Menikmati Ramen dengan Pilihan Gizi yang Lebih Seimbang

"Mari kita luruskan satu hal, tidak ada makanan yang 'baik' atau 'buruk'! Tidak ada satu makanan pun yang secara ajaib akan membuat Anda naik atau turun berat badan, tetapi semuanya bergantung pada tujuan kebugaran Anda, kalori, dan volume makanan tersebut," kata Kushi.

Kushi mengatakan potongan ayam yang berbeda-beda, seperti dada, paha, atau sayap, bervariasi dalam kandungan lemak dan kalorinya, yang berarti potongan-potongan tersebut dapat memengaruhi sasaran berat badan secara berbeda, apakah sedang mencoba menurunkan atau menambah berat badan.

Dada ayam adalah pilihan ideal untuk menurunkan berat badan, karena potongannya yang ramping, rendah lemak, dan rendah kalori, namun tetap menyediakan protein yang baik.

"Paha ayam mengandung lebih banyak lemak dan karenanya lebih banyak kalori. Hal ini menjadikannya pilihan yang tepat ketika Anda ingin membangun otot atau menambah berat badan (surplus kalori)," katanya.

Selain ayam, cara memasak kentang juga dapat memengaruhi kandungan kalori dan nilai gizinya secara keseluruhan secara signifikan. Kentang rebus adalah pilihan yang lebih cerdas untuk membakar lemak, karena memberikan volume yang cukup dan membuat tubuh merasa kenyang lebih lama sekaligus rendah kalori.

Di sisi lain, saat menggoreng kentang, minyak tambahan maupun menggoreng dengan air fryer membuat kalori melonjak dan meningkatkan kepadatan kalori, membuat berat badan bertambah.

Sementara untuk telur, dua bagian telur putih dan kuning telur berbeda dalam kandungan kalori, lemak, dan proteinnya. Artinya, bagian yang dipilih untuk dimakan dapat secara langsung memengaruhi hasilnya di timbangan.

Putih telur mengandung protein yang hampir murni dan sangat rendah kalori, sehingga cocok untuk mencapai target protein saat defisit. Telur utuh mengandung protein dan lemak sehat.

"Meskipun sangat baik untuk pembentukan otot, kalori ekstra dari kuning telur membuatnya lebih cocok untuk fase penambahan berat badan atau pemeliharaan berat badan," kata Kushi.

Selain makanan, ahli gizi menunjukkan bahwa kopi hitam adalah pilihan yang tepat untuk menurunkan berat badan karena hampir tidak mengandung kalori. Namun, setelah menambahkan gula, krim, atau sirup rasa, kopi ala kafe tersebut menjadi padat kalori, sarat gula dan lemak yang dapat dengan mudah menggagalkan target berat badan.

Baca juga: Ahli Gizi Ungkap: Asupan Zat Besi Kunci Tingkatkan Performa Atlet dan Pecinta Olahraga

Kushi menambahkan panganan kaya protein dan relatif rendah kalori bisa didapat dari Yogurt Yunani tawar, yang tidak hanya bergizi tapi menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk menurunkan berat badan.

Namun, Khushi mencatat bahwa yogurt rasa atau yogurt buah seringkali mengandung gula tambahan dan kalori ekstra dari pemanis dan perasa, yang justru dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.