HET Elpiji Riau Belum Bisa Ditetapkan
Pekanbaru, 7/12 (ANTARA) - Harga Eceran tertinggi (HET) gas elpiji di Riau sampai Senin ini belum bisa ditetapkan karena belum ada titik temu antara Hiswana Migas dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Riau. "Hiswana Migas dan Disperindag saat ini menemukan jalan buntu soal penetapan HET elpiji ini," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri (Kabid PDN) Disperindag Riau, Hamsani Rahman, Senin. Ia menjelaskan, terdapat perbedaan cara penghitungan HET gas elpiji antara Disperindag Riau dan Hiswana Migas, yang merupakan perwakilan dari seluruh pangkalan dan pengecer tabung gas elpiji di Riau. Menurut perhitungan Disperindag, kalau HET elpiji nasional sekitar Rp60.000 per tabung 12 kg, maka diperkirakan berdasarkan perhitungan HET elpiji Riau bisa berkisar Rp65.000. Sementara berdasarkan hitungan Hiswana lebih tinggi lagi. Menurut Hamsani, karena belum juga menemukan kesepakatan, Disperindag akan memfasilitasi kembali pertemuan dengan Hiswana Migas untuk mendudukkan kembali masalah tersebut. Terutama untuk menentukan item-item apa saja yang menjadi penilaian dalam penambahan biaya. Pihak Hiswana Migas, menurut Hamsani, dalam menghitung HET mempertimbangkan beragam faktor seperti biaya transportasi dan pertimbangan lain sehingga HET yang diajukan berbeda dengan hitungan Disperindag Riau. "Inilah nanti yang bakal kita bicarakan kembali, kita harapkan sebelum akhir tahun ini HET elpiji Riau ini sudah bisa kita tetapkan agar bisa menjadi pedoman bagi kabupaten dan kota," ujar Hamsani. Sementara itu, Sales Refresentatif PT Pertamina Wilayah Riau dan Kepri, Isfahani mengatakan, sebenarnya penetapan HET elpiji tersebut adalah kewenangan PT Pertamina. "Tetapi tentu saja harus mengakomodir kepentingan para anggota seperti penyalur di pangkalan dan pengecer," ujar Isfahani. Menurut Isfahani, memang untuk mengakomodasi kepentingan semua pihak dan untuk tidak merugikan masyarakat, diadakanlah pertemuan bersama Disperindag Riau, Hiswana Migas dan juga PT Pertamina sendiri. Gunanya untuk mengetahui berapa besaran ideal HET elpiji tersebut. "Kita berharap jika ada pertemuan lanjutan sebaiknya Disperindag dan Hiswana Migas bisa segera menentukan berapa HET yang pas untuk Riau. Selain itu diharapkan HET yang disepakati tidak akan memberatkan semua pihak, baik itu penyalur tabung gas elpiji maupun konsumen," ujar Isfahani. Saat ini di pasaran Riau, karena belum ada ketentuan HET, harga elpiji untuk tabung 12 kg beragam, tetapi di atas Rp80.000. Bahkan di sebagian pengecer harga elpiji mencapai Rp85.000.