Pekanbaru (Antarariau.com) - Gubernur Riau memeriksa kesiapan satuan tugas dan peralatan siaga darurat penanggulangan bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan.
"Apel siaga ini untuk menekankan lagi bahwa saat ini kita sudah mulai pencegahan sedini mungkin. Melihat persiapan yang sudah ada, kita siap tempur dan tidak ada main2 lagi," ujar Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman di halaman kantor gubernur Pekanbaru, Jumat.
Andi menyebutkan bahwa bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan sudah terjadi sejak 1997. Pada 2016 Riau berhasil menekan hotspot dari 100 persen menjadi 17 persen.
Ia juga menyebutkan bahwa penetapan status siaga darurat yang lalu dan apel persiapan pada hari ini, merupakan bentuk pencegahan dini sesuai dengan arahan presiden dalam menghadapi musim kemarau.
"Patroli terpadu akan terus dilaksanakan, bahkan saat ini peralatan dan personel satgas sudah disiapkan," tambahnya.
Menurutnya hal ini menunjukkan bahwa penyelesaian bencana tidak bisa dilakukan secara parsial oleh masing-masih pihak, tapi harus bekerjasama untuk memberi kontribusi yang maksimal.
Senada dengan hal tersebut, Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Lodewijk Pusung juga berpesan agar semua tim mengetahui cara kerja alat-alat tersebut. Serta berkomitmen untuk bersama-sama mencegah kebakaran hutan dan lahan.
"Jangan sampai dengan alat yang canggih, malah tidak tahu cara menggunakannya. Kita harus bekerja sama mengatasi karhutla. Bukan saya, dia atau anda tapi kita," tegasnya.
Dalam apel tersebut, Gubernur Riau bersama Pangdam I Bukit Barisan, Kepala BNPB, Kepala BPBD Riau juga meninjau alat-alat penanggulangan karhutla yang dibawa oleh TNI, Brimob, Polisi, Pol PP, Damkar, Pramuka serta perusahaan swasta. Apel ini dihadiri kurang lebih 1.500 peserta.
Dalam acara tersebut Menteri LHK dan BNPB juga menghibahkan 136 sepeda motor, 180 pompa punggung, dan 38 tablet untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau.
Oleh: Gebby Fadhila Sari