Pemerhati Lingkungan Unand Minta Warga Kota Padang Siapkan Makanan Cadangan

id pemerhati lingkungan, unand minta, warga kota, padang siapkan, makanan cadangan

Pemerhati Lingkungan Unand Minta Warga Kota Padang Siapkan Makanan Cadangan

Oleh Frislidia

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pengamat masalah sosial dan lingkungan dari Universitas Andalas, Padnag, Benny Dwika Leonanda ST, MT meminta warga kota itu untuk menyiapkan cadangan makanan, terkait Padang dan sekitarnya akan kembali dilanda curah hujan tinggi seperti prediksi BMKG.

"Warga perlu siapkan makanan cadangan di rumah, karena toko-toko di Padang banyak yang tutup dan merugi akibat banjir," kata Benny dihubungi dari Pekanbaru, Jumat.

Imbauan tersebut disampaikannya terkait hujan ekstrim dengan intensitas 384 milimeter sejak Kamis (16/6) pukul 16.00 WIB hingga 23.30 WIB menyebabkan sejumlah sungai meluap. Tujuh kecamatan yang direndam banjir --hingga ketinggian genangan mecnapai 1,4 meter-- itu meliputi Koto Tangah, Lubuk Begalung, Nanggalo, Padang Selatan, Padang Barat, Bungus Teluk Kabung, dan Padang Timur yang menggenangi 14 kelurahan.

Menurut dia, sejumlah kawasan pedagang makanan di kawasan Pondok, pada pukul 23.00 WIB digenangi air hingga mencapai setinggi dada orang dewasa, begitu pula di kawasan Simpang Enam, di Jalan A Yani dam Jenderal Sudirman, Pasar Tanah Kongsi dan lainnya.

Ia mengatakan, kerugian penjualan makanan cukup besar karena terganggunya aktivitas perdagangan,

pasar pabukoan begitupula perkantoran.

"Termasuk sawah dan ladang masyarakat rusak akibat banjir, dan akitivitas ekonomi berhenti untuk sementara.

Untung saja saat ini semua pelajar, siswa SD, SMP dan SMA lagi libur, mereka ikut pensantren Ramadhan sedangkan perguruan tinggi libur hinga akhir semester," katanya.

Yang lebih memprihatinkan, katanya adala usaha musiman bulan Ramadhan yakni pasar pabukoan di setiap pasar tradisional Kota Padang dan di sudut-sudut jalan utama Kota Padang juga rumah makan yang menyediakan makanan.

"Sejak kemarin sore penjual makanan mengalami kerugian cukup besar, karena gulai ayam , goreng ayam balado, ayam bakar, ikan goreng dna gulai tunjang sudah dimasak tapi tidak ada yang beli," kata Mar seorang penjual makanan seperti di kutip Benny.

Bahkan usaha rumah makan terbesar dan paling laris di Padang seperti Lamun Ombak di Jalan Khatib Sulaiman, juga merugi akibat banjir. Pada hari biasa ruam makan ini penuh kunjungan menampung 400-600 orang per hari dengan menu pabukoan Rp50 ribu per orang.