Pekanbaru, (Antarariau.com) - Seorang pemerhati lingkungan hidup Universitas Riau (UNRI) menyatakan, dua pasang calon presiden (capres) yang maju pada Pilpres 9 Juli 2014 dinilai merupakan orang yang memiliki komitmen tinggi terhadap lingkungan hidup.
"Kalau kita lihat gerakan dari kubu yang satu di daerah DKI (Joko Widodo), dia menggalakkan penghijauan dengan mengosongkan kawasan kumuh untuk dijadikan waduk dan lain sebagainya," ujar pemerhati lingkungan hidup UNRI, Tengku Ariful Amri di Pekanbaru, Kamis.
Menurutnya, langkah yang diambil oleh capres nomor urut 2 Joko Widodo dan juga Gubernur Jakarta non aktif karena Pilpres 2014 merupakan suatu konsep yang baik dan benar demi penghijauan kembali terhadap lingkungan hidup.
Tercatat pada 14 November 2013, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dikomandoi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bersama sejumlah personel TNI AD bergotong-royong secara bersama membersihkan Sungai Ciliwung.
"Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih mencintai kebersihan lingkungan," kata gubernur yang akrab disapa Jokowi sebelum memulai kegiatan pembersihan Sungai Ciliwung di pelataran Mall Season s City.
Sementara capres nomor urut 1 Prabowo Subianto, lanjut Ariful, untuk membangun lingkungan hidup dengan mengandalkan sistem pertanian yang tangguh kedepan. "Sistem yang tangguh ke depan juga membutuhkan tatanan ekosistem yang baik, terutama ketersediaan air tadi" ucapnya.
Tercatat pada 5 Desember 2004, Prabowo terpilih sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Pada musyawarah nasional HKTI ke-7, dia kembali terpilih sebagai ketua umum 2010-2015 secara aklamasi dan sebanyak 32 dari 33 dewan pimpinan daerah menerima laporan pertanggungjawaban Prabowo.
Ariful yang juga menjabat sebagai Direktur Rona Lingkungan Hidup UNRI menyebut, pihaknya mempunyai pemikiran terhadap kedua capres tersebut sudah menempatkan aspek lingkungan hidup pada tatanan baik dengan konsep ditawarkan kepada para pemilih.
Sebuah lingkungan hidup bisa tercipta dengan baik, jika lingkungan itu dibenahi dulu. "Jadi saya yakin siapa pun nanti yang memimpin, pastilah orang yang punya kepedulian terhadap aspek lingkungan hidup," serunya.
"Namun demikian tugas masyarakat adalah mengawal janji-janji yang ditawarkan itu, agar sesuai dengan koridor berbasis pada harapan masyarakat," katanya mengingatkan.
Komisi Pemilihan Umum telah menetapkan masa kampanye Pemilihan Presiden 2014 dimulai dari tanggal 4 Juni sampai 5 Juli, kemudian masa tenang 6 sampai 8 Juli dan pemungutan suara dilakukan pada 9 Juli.
Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan nomor urut 1 dan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan nomor urut 2.
Berita Lainnya
Nilai tukar rupiah berpotensi melemah dipengaruhi kemenangan Trump di Pilpres AS
07 November 2024 10:44 WIB
Donald Trump menangi Pilpres Amerika Serikat 2024
06 November 2024 15:58 WIB
Pilpres AS, Donald Trump sementara unggul atas Harris versi hitungan cepat
06 November 2024 12:03 WIB
IHSG Bursa Efek Indonesia berpotensi mendatar seiring pasar cermati hasil Pilpres AS
06 November 2024 10:25 WIB
IHSG Bursa Efek Indonesia berpotensi rebound di tengah wait and see Pilpres AS
05 November 2024 10:03 WIB
Nilai tukar rupiah turun seiring pasar antisipasi Pilpres AS
04 November 2024 10:22 WIB
Nilai tukar rupiah melemah karena kekhawatiran investor jelang Pilpres AS
24 October 2024 9:49 WIB
Nilai tukar rupiah naik dipengaruhi sentimen Pilpres AS
13 September 2024 10:56 WIB