Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan Senin dibuka turun seiring pasar mengantisipasi Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) pekan ini.
Pada awal perdagangan Senin, rupiah tergelincir 49 poin atau 0,31 persen menjadi Rp15.781 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.732 per dolar AS.
“Investor mengantisipasi Pilpres AS minggu ini yang apabila dimenangkan oleh Trump akan berpotensi menguatkan dolar AS lebih jauh,” kata analis mata uang Lukman Leong saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.
Menurut dia, rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang kembali menguat walau data pekerjaan AS NFP dan manufaktur ISM yang lebih lemah dari perkiraan.
Data NFP AS Oktober 2024 menambahkan pekerjaan sebesar 12 ribu, jauh dari perkiraan 113 ribu. ISM Manufaktur berada di 46,5 dibandingkan perkiraan 47,6.
Selain itu, investor juga menantikan hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC). FOMC pekan ini diharapkan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps).
Lukman memprediksi rupiah bergerak di kisaran Rp15.700 per dolar AS hingga Rp15.850 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Baca juga: Nilai tukar rupiah Jumat turun 17 poin menjadi Rp15.715 per dolar AS
Baca juga: Nilai tukar rupiah pada Kamis naik 4poin jadi Rp15.701 per dolar AS
Berita Lainnya
Diversifikasi sebagai cara untuk menjaga ketahanan pangan nasional
07 November 2024 15:26 WIB
Komisi V DPR RI dukung optimalisasi pemanfaatan dana desa jadi prioritas Kemendes PDT
07 November 2024 15:18 WIB
Presiden Prabowo Subianto hadiri Rakornas 2024 perdana bersama pimpinan daerah
07 November 2024 15:01 WIB
BNN RI tekankan kerja sama lintas sektor berantas sindikat narkoba internasional
07 November 2024 14:08 WIB
Joe Biden janjikan Trump transisi pemerintahan yang mulus
07 November 2024 13:46 WIB
Presiden Prabowo Subianto minta kepala daerah lakukan penghematan anggaran
07 November 2024 13:40 WIB
PBB: Warga Palestina kelaparan sementara dunia hanya menyaksikan
07 November 2024 12:58 WIB
Erick: BUMN dan Badan Gizi berkolaborasi demi akselerasi swasembada pangan RI
07 November 2024 12:54 WIB