Dumai, (Antarariau.com) - Remaja putri usia 12-18 tahun di Kota Dumai, Riau diprioritaskan mendapat asupan tablet tambah darah dari Dinas Kesehatan setempat untuk menekan resiko terkena anemia ketika perubahan hormon masuk fase dewasa.
Kepala Seksi Gizi dan PSM Dinas Kesehatan Dumai, Martalena di Dumai, Sabtu menjelaskan pemberian obat tambah darah ini ditargetkan bagi remaja putri yang masih duduk di bangku sekolah tingkat pertama dan menengah atas.
Menurut dia, remaja putri beresiko tinggi mengalami anemia disebabkan pertumbuhan tubuh semakin pesat disertai perubahan hormonal jelang dewasa, sehingga membutuhkan nutrisi dan zat besi dalam darah.
"Kekurangan zat besi dalam tubuh remaja putri yang mengalami menstruasi tiap bulan akan memicu anemia, karena itu diprogramkan pemberian tablet tambah darah dengan sasaran pelajar di sekolah," kata Martalena, Sabtu.
Dijelaskan, anjuran untuk meminum obat tambah darah ini secara rutin perlu dilakukan supaya pada saat menstruasi remaja putri tidak mengalami penyakit yang cukup berarti akibat kekurangan zat besi dan darah.
Pemberian obat tambah darah ini ditargetkan secara nasional 10 persen menjangkau sasaran pelajar putri, dan Dinkes Dumai akan melakukan secara bertahap bekerjasama dengan Puskesmas dan pihak sekolah untuk memudahkan kontrol dan evaluasi.
"Diharapkan mulai sekarang para orangtua remaja putri dapat memberikan obat tambah darah secara mandiri kepada anak di rumah bagi yang belum memperoleh di sekolah agar kesehatan tetap terjaga," harapnya.
Program obat tambah darah pada remaja putri di institusi sekolah direncanakan 1 tablet tiap pekan dan 1 tablet setiap hari selama 10 hari di masa haid, dan akan dilaksanakan selama minimal 4 bulan.
Penyakit anemia adalah kondisi dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin dalam sel darah merah berada di bawah normal, dan gejala ditunjukan dengan merasa cepat lelah, pucat, gelisah, terkadang sesak dan ditandai dengan warna pucat di bagian lidah dan kelopak mata.