Tekan Resiko Kematian, Dinkes Riau Giatkan Pembinaan Kebugaran Jasmani CJH

id tekan resiko, kematian dinkes, riau giatkan, pembinaan kebugaran, jasmani cjh

Tekan Resiko Kematian, Dinkes Riau Giatkan Pembinaan Kebugaran Jasmani CJH

Pekanbarun (Antarariau.com) - Dinas Kesehatan Provinsi Riau akan lebih menggiatkan pembinaan kebugaran jasmani jamaah calon haji (JCH) provinsi setempat di Puskesmas pada tahun 2017 guna menekan kasus kematian CJH yang luput dari pantauan tim konseling haji.

"Sebab selama ini banyak ditemukan CJH menyembunyikan penyakit dideritanya hanya supaya bisa berangkat menunaikan rukun Islam ke lima itu, padahal sangat berisiko untuk berangkat," kata Kepala Dinas Kesehatan Riau, Andra Sjafril di Pekanbaru, Jumat.

Kebijakan tersebut disampaikannya terkait ditemukankannya 11 CJH Riau tahun 2016 yang meninggal, yang terdiri atas dua CJH khusus dan 7 CJH di Pondokan.

Menurut dia, kasus CJH yang meninggal di pondokan tersebut harus diantisipasi agar mereka setahun sebelum pemberangkatan bisa memberitahukan penyakitnya pada tim konseling haji.

Sebab, katanya, pernah ditemukan seorang CJH meninggal di Makkah akibat penyakit diabetes yang dideritanya cukup kronis, setelah operasi pemotongan satu jari kakinya.

"Karena kesehatan fisiknya makin menurun maka penyakit diabetesnya kembali kronis hingga tiag jari kaki lainya dipootong namun akhirnya menianggal dunia," katanya dan menambahkan pihak keluarga juga berperan menyembunyikan penyakit CJH agar yang bersangkutan bisa ikut menunaikan ibadah ke tanah suci Makkah itu.

Padahal, katanya lagi, tiap jemaah memiliki Buku Kesehatan CJH yang harus diperlihatkan kepada Tim Konseling haji agar yang bersangkutan bisa dibina kesehatannya.

Apalagi, haji adalah ibadah yang memerlukan kemampuan fisik yang prima karena akan melakasankan ibadha lebih banyak berjalan kaki yang cukup jauh.

"Terkait CJH yang berangkat didominasi Lansia maka program pembinaan kebugaran jasmani di Puskesmas perlu elbih digiatkan guna mengantisipasi iklim di tanah suci itu yang cukup ekstrem dengan suhu mencapai 50 °C.

Berdasarkan data Dinkes Riau, angka kematian CJH Riau pada tahun 2014 mencapai 2,5 persen dan 2015 naik menjadi 4,5 persen, kemudian turun menjadi 2,4 persen tahun 2016. Kendati persentase kasus kematian CJH Riau turun 2016 namun dinilai masih tinggi.

"Oleh karena itu pembekalan kebugaran jasmani bagi para CJH harus terus digiatkan," katanya.