Nella Marni
Pekanbaru, (Antarariau.com) - Dinas Kesehatan Provinsi Riau berkomitmen untuk menurunkan angka kematian ibu dengan cara meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat daerah setempat.
"Jika dibandingkan pada 2015 dengan 2014 Angka Kematian Ibu (AKI) sudah mengalami penurunan. Dengan mengutamakan indikator persalinan dengan tenaga medis dan difasilitas kesehatan," ujar Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinkes Riau, dr. Neng Kasmiati, di Pekanbaru, Rabu.
Lebih lanjut dikatakannya, indikator lain yang dilakukan Dinkes Riau untuk menekan penurunan AKI di daerah setempat adalah dengan mengadakan kunjungan pertama (K1) dan kunjungan keempat (K4), yaitu untuk melihat apakah si ibu punya resiko saat melahirkan.
Untuk AKI di Riau pada tahun 2013 ada sebanyak 135 orang, sedangkan pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebanyak 23 kasus menjadi 158 orang. Namun pada 2015 Dinkes menginformasikan sudah mengalami penurunan menjadi 145 AKI.
Dengan rincian diantaranya, Kabupaten Rokan Hulu 11, Pelalawan 7, Kuantan Singingi 12, Siak 9, Bengkalis 15, Rokan Hilir 8, Indagiri Hulu 15, Kampar 23, Indragiri Hilir 23, Kepulauan Meranti 5, Kota Dumai 12, dan Pekanbaru 5. Sementara itu pada 2016 ini dari Januari sampai Maret sudah tercatat sejumlah 20 orang kematian ibu.
"Memang pada tahun 2014 AKI di Riau mengalami peningkatan menjadi 158 dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 135 orang. Sedangkan 2015 sudah mengalami penurunan, dan daerah terbanyak di daerah Kampar dan Inhil," ungkapnya.
Sementara itu disampaikan Neng lagi, Dinkes Riau juga sudah menyiapkan program rumah tunggu kelahiran. Tujuannya untuk mendekatkan masyarakat kepada fasilitas kesehatan untuk mencegah munculnya berbagai resiko tinggi saat melahirkan, yang sudah dimulai pada tahun ini.
"Namun program rumah tunggu kelahiran belum ada di seluruh kabupaten/kota Riau, Diantaranya baru di laksanakan pada daerah Inhu, Inhil dan Bengkalis," katanya lagi menjelaskan.
Selain itu Dinkes juga memberikan kelas ibu hamil yang dilaksanakan pada daerah-daerah kabupaten/kota Riau. Dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman terhadap calon ibu. Kemudian Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K).
"P4K gunanya untuk mendata jumlah ibu hamil pada masing-masing daerah. Selain itu kami juga sosialisasikan wajib pemeriksaan kesehatan empat kami dalam masa kehamilan, diantaranya pada semester satu, semester dua dan semester tiga sebanyak 2 kali," tutup dr. Neng di ruangannya.