Pemrov Riau berupaya tekan angka kematian ibu hamil melahirkan melalui Gerakan Bumil Sehat

id Pemrov Riau

Pemrov Riau berupaya tekan angka kematian ibu hamil melahirkan melalui Gerakan Bumil Sehat

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Zainal Arifin. ANTARA/HO-Diskominfotik Riau.

Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Riau terus berupaya menekan angka kematian ibu hamil melahirkan antara lain meningkatkan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil yang telah menyasar sebanyak 2.583.073 ibu hamil sepanjang 2022.

"Ada 2.583.073 ibu hamil yang dilayani tersebut merupakan laporan rutin Oktober 2022, dari target 4.897.988 ibu hamil yang harus mendapatkan pelayanan. Sehingga pelayanan kesehatan ibu hamil tersebut digencarkan seperti Jumat (23/12) melalui "Gerakan Bumil Sehat"," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Zainal Arifin di Pekanbaru, Jumat.

Ia mengatakan Gerakan Bumil Sehat secara serentak dilakukan oleh lebih dari 10.000 fasilitas pelayanan kesehatan yakni Puskesmas, RS, dan fasilitas pelayanan kesehatan swasta.

"Gerakan serupa juga dilakukan pada 1.000 tempat-tempat umum seperti perkantoran, sekolah, terminal, bandara, mall/pusat perbelanjaan, dan lainnya untuk lebih menyebarluaskan Gerakan Bumil Sehat itu bertema Gerakan 22 Kami Sayang Ibu," katanya.

Melalui kegiatan Bumil Sehat itu yang bertujuan mewujudkan ibu hamil yang sehat dan berpengetahuan, maka para ibu hamil diimbau untuk mengecek kehamilan minimal 6 kali konsumsi tablet tambah darah setiap hari selama masa kehamilan, penuhi gizi seimbang, mengikuti kelas ibu hamil dan melakukan persalinan di fasiltas Pelayanan Kesehatan.

"Gerakan bumil sehat ini sekaligus penguatan pelayanan rutin untuk meningkatkan kepedulian masyarakat dalam menjaga kesehatan ibu hamil juga kepedulian tenaga kesehatan dalam memberi pelayanan sesuai standar," katanya.

Menurut Bappenas RI, katanya menyebutkan merujuk data Riset kesehatan Dasar (Riskesdas), prevalensi anemia pada ibu hamil mengalami peningkatan yaitu dari 37,1 persen di tahun 2013 menjadi 48,9 persen di tahun 2018.

Karenanya, katanya lagi, dalam rangka percepatan penurunan AKI dan prevalensi balita stunting, salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil (antenatal care) menjadi 6 kali seperti tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2021 tentang pelayanan kesehatan masa sebelum hamil, masa hamil, persalinan, dan masa sesudah melahirkan, pelayanan kontrasepsi, dan pelayanan kesehatan seksual.

Berdasarkan laporan rutin Oktober 2022, ibu hamil yang mendapatkan pelayanan pemeriksaan Hb yaitu sebanyak 1.474.723 orang, yang diperiksa dokter pada kunjungan ke-1 (K1) 771.936 ibu, dan yang diperiksa dokter pada kunjungan ke-5 (K5) sebanyak 543.510 ibu.