ekanbaru, (Antarariau.com) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru mengklaim, pasokan Liquefied Petroleum Gas/LPG atau dikenal dengan gas elpiji subsidi 3 kilogram selama Ramadhan tahun ini dipastikan aman.
"Baik stok maupun pasokan gas elpiji tabung 3 kilogram untuk wilayah Pekanbaru dipastikan aman selama bulan puasa Ramadhan tahun ini," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Pekanbaru, Masirba Sulaiman di Pekanbaru, Ahad.
Ia mengatakan, pihaknya juga telah memprediksi peningkatan pemakaian terhadap barang subsidi tersebut yakni LPG dengan tabung 3 kilogram dipastikan akan meningkat selama bulan puasa, tapi tidak sampai 10 persen.
Data terakhir pihaknya menyebut, kebutuhan gas elpiji subsidi 3 kilogram wilayah Pekanbaru mencapai 486.000 tabung per bulan atau meningkat sekitar 17 persen dari tahun 2015 hanya sebesar 420.000 tabung per bulan.
Selama Ramadan tahun ini, lanjutnya, disperindag setempat akan lebih fokus pada masalah pasokan elpiji sampai di tingkat distribusi terakhir yakni pangkalan, agar tidak terjadi kelangkaan.
"Kalau bulan puasa, kan usaha mikro dan kecil tumbuh subur di Pekanbaru terutama jualan berbagai menu berbuka. Makanya, kita pastikan itu semua dari mulai Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE)," ucapnya.
"Jadi yang kita jaga itu, mulai dari pasokan gas elpiji dari tangki penampung sampai ke SPPBE. Selams ini kami terus koordinasi dengan berbagai pihak terkait dan jelang atau selama puasa akan ditingkat demi kelancaran pasokan elpiji subsidi," kata dia.
Irba mengaku, kini terdapat 2 SPPBE memasok kebutuhan LPG untuk wilayah Pekanbaru dan sekitar masing-masing di Kelurahan Muara Fajar, Kecamatan Rumbai dan Jalan Lintas Timur Sumatera atau berada di Desa Sei Kijang, Kabupaten Pelalawan dengan 12 agen dan 641 pangkalan.
"Kita sudah pernah minta ke Pertamina untuk tambahan SPPBE karena saat ini kita hanya punya 2 SPPBE dari sebelumnya 3 SPPBE dan salah satunya berada di Kulim (Pekanbaru). Dua unit SPPBE itu, harus memasok kebutuhan Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Siak," terangnya.
PT Pertamina Perwakilan Pemasaran Sumbar-Riau menyatakan, konsumsi gas elpiji subsidi 3 kilogam di Riau sekitar 3 juta per bulan atau 100 ribu tabung per hari dan konsumsi elpiji nonsubsidi 12 kilogram sekitar 210.000 per bulan atau 7.000 tabung per hari.
Untuk menghindari penyalahgunaan penggunaan bahan bakar elpiji subsidi 3 kilogram atau dikenal gas melon yang disubsidi oleh pemerintah, maka pengawasannya dilakukan sangat ketat terutama di daerah rawan.
"Jadi pengawasannya sangat ketat. Bukan cukup ketat, tetapi sangat ketat untuk elpiji 3 kilogram karena merupakan subsidi pemerintah," kata Sales Executive LPG V Pertamina Wilayah Pemasaran Riau, Mahfud Nadyo.