Tembilahan,(Antarariau.com) - Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir berupaya untuk meningkatkan proteksi perkebunan kelapa yang ada di daerah pesisir Provinsi Riau itu dari serangan hama kumbang yang meresahkan masyarakat setempat.
"Kami telah mensosialisasikan kepada masyarakat bagaimana mekanisme perkembangbiakan kumbang dan pencegahannya," kata Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Tantawi Jauhari di Tembilahan, Senin.
Ia mengatakan beberapa cara pengendalian yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah perkembangan kumbang ini adalah dengan membersihkan tempat perkembangbiakan larva kumbang atau Oryctes rhinoceros di tempat seperti tanaman mati yang membusuk.
Sedangkan tempat perkembangan larva kumbang lainnya adalah tunggul kelapa yang masih tegak maupun telah mati, timbunan kulit buah kopi/kakao, ampas tebu, timbunan limbah penggilingan padi, timbunan pupuk kompos, pupuk kandang dan timbunan serbuk gergaji.
"Tunggul kelapa sebaiknya juga dipotong-potong kemudian dibakar agar tidak menjadi sarang kumbang," terangnya.
Selain itu, secara mekanis juga dapat dilakukan untuk mengumpulkan larva/pupa kumbang kemudian menebang serta memusnahkan pohon kelapa yang telah mati.
"Batang yang tidak dimanfaatkan akan ditutup dengan tanaman penutup tanah seperti Centrosema pubescens atau tanaman kacangan serta Pueraria phaseoloides," sebutnya.
Ia menjelaskan kumbang ini menyerang pohon kelapa yang masih sehat. Pohon kelapa yang terkena hama, daunnya akan menguning dan buah kelapa akan ikut berkurang dalam satu tandan.
"Penurunan produksinya akan sangat drastis, kalau biasanya bisa menghasilkan 10-20 butir dalam satu tandan maka jika terkena penyakit ini hanya tersisa tiga butir dalam satu tandan," terangnya.
Oleh sebab itu, katanya, upaya perbaikan dan peningkatan lahan perkebunan ini akan ditangani secara serius, karena mayoritas masyarakat yang berdomisili di Indragiri Hilir adalah petani kebun.
"Hampir 80 persen masyarakat Indragiri Hilir adalah petani kelapa," katanya. (adv)