Oleh Nella Marni
Pekanbaru, (Antarariau.com) - Legislator DPRD Provinsi Riau berharap lelang jabatan atau assesment untuk posisi jabatan sekretaris daerah dilakukan dengan benar dan tidak asal memenuhi syarat tetapi kualitasnya masih diragukan sehingga tidak akan meningkatkan kinerja.
"Assesment ini kan untuk meningkatkan kinerja, melahirkan pemimpin yang punya kualitas serta cara kerja terbukti dan punya komitmen tinggi. Jangan sampai seperti yang lalu, punya uang tapi bingung membelanjakannya, sehingga menjadi silpa," ujar Anggota Komisi D DPRD Provinsi Riau, Abdul Wahid, di Pekanbaru, Minggu.
Dia memberikan komentar itu terkait dengan rencana pemerintah daerah yang akan melakukan assesment untuk Sekda Riau yang dibuka secara nasional. Meski begitu dia masih berharap adanya pembatasan terhadap seleksinya.
"Jika memang tidak ada yang mendaftar dari daerah, maka baru bisa dibuka keluar," tegasnya.
Lebih lanjut politisi ini mengatakan bahwa dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tersebut yang dinilai adalah kinerjanya. Bukan hanya untuk sekedar memenuhi syarat untuk assesment semata.
"Kita titip pesan kepada tim Panitia Seleksi (Pansel) untuk pilihlah orang yang punya kapasitas, integritas, berkualitas, dan mau bekerja untuk menyelesaikan persoalan yang ada. Jangan pilih orang secara kapasitas masih diragukan," tambahnya.
Disampaikannya juga, untuk proses assesment tersebut, ia menginginkan bahwa memang assesment ini dilakukan dengan benar dan jangan asal-asalan. Dalam arti, tidak asal memenuhi syarat saja, tetapi secara kualitasnya juga mesti dilakukan.
"Kalau bisa adalah putera daerah atau orang daerah, utamakan orang yang punya kapasitas," ucapnya.
Ada pun untuk Panitia Seleksi (Pansel) yang beranggotakan lima orang tersebut yakni Prof Muchtar Achmad (Ketua Pansel, mantan Rektor Universitas Riau), Adrinov Chaniago (Mantan Kepala Bappenas RI), Faisal Komar Karim (mantan birokrat Pemprov) Kepala BKN Regional XII, M Yafiz (Plt Sekda provinsi Riau sekarang).***2***