Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Urusan Logistik Divisi Regional (Divre) Riau dan Kepulauan Riau terkendala dalam merealisasikan gudang beras demi memudahkan penyaluran beras warga miskin (Raskin) di Kabupaten Kepulauan Meranti pada 2016.
"Kami telah sampaikan ke pusat tentang rencana pembangunan gudang baru di Kepulauan Meranti tahun lalu, tetapi sampai saat ini belum dapat informasi lanjutan," kata Kepala Bidang Pelayanan Bulog Divre Riau dan Kepri Tommy Despalingga di Pekanbaru, Minggu.
Ia mengaku, tidak hanya pihaknya mengusulkan penambahan gudang baru Bulog, tetapi hampir semua divre memberi saran pada pusat agar segera dibangun gudang baru di masing-masing kabupaten/kota terutama akses yang sulit untuk mempermudah penyaluran beras warga miskin.
Sementara pihaknya memiliki keterbatasan dana untuk membangun gudang baru di masing-masing daerah di Indonesia terutama akses yang sulit dijangkau seperti di Provinsi Papua Barat dan Provinsi Papua.
"Nanti akan dilihat sama pusat, daerah mana prioritas untuk dibangun gudang karena anggaran kita juga terbatas. Kita belum bisa pastikan apakah pembangunan gudang di Meranti akan terealisasi tahun ini. Tapi yang jelas kita tunggu informasi dari pusat," katanya.
Tommy menambahkan, selama ini pendistribusian Raskin Kepulauan Meranti yang merupakan daerah termuda di Provinsi Riau karena baru dimekarkan 16 Januari 2009 didatangkan dari kabupaten induk Bengkalis.
Dengan dibangun gudang beras di Meranti, lanjut dia, maka penyaluran Raskin bisa lebih cepat dilakukan dan meminimalkan resiko selama pengangkutan dari gudang beras Bulog Sub Divre Bengkalis yang memiliki kapasitas 1.500 ton relatif jauh dengan wilayah kepulauan tersebut.
"Kita memiliki total sembilan pergudangan seperti Divre Riau kapasitas 8.000 ton, Kampar 1.000 ton, Tanjung Pinang 5.000 ton, Dumai 14.500 ton, Ranai-Natuna 2.000 ton, Batam 4.000 ton, Bengkalis 1.500 ton, Tembilahan 1.000 ton dan Rengat 1.000 ton," terang dia.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti sangat antusias dengan rencana Bulog membangun gudang untuk logistik pada 2016 karena sudah lama dinanti-nantikan kehadirannya di "Kota Sagu", julukan bagi daerah tersebut.
"Banyak kendala yang dialami selama ini dalam pendistribusian beras bagi keluarga miskin karena harus melalui gudang Bulog di Bengkalis," ucap Kepala Bagian Ekonomi Sekdakab Kepulauan Meranti, Agusyanto Bakar.
Diantaranya, jelas Agus, seperti kendala saat air laut pasang. Dimana ongkos yang dikeluarkan harus tinggi serta ancaman hujan, gelombang air laut dan beberapa ancaman lain selama dalam perjalanan dari Bengkalis ke Kepulauan Meranti.
Segala sesuatu yang dibutuhkan untuk segera merealisakan gudang baru Bulog tersebut, maka Pemkab Kepulauan Meranti telah mepersiapkan salah satunya menyangkut penyediaan lahan seluas dua hingga tiga hektare.
Ia berujar, pihaknya telah mengajukan beberapa lokasi di tempat berbeda. Tapi dari pantauan Bulog, lokasi dianggap representatif itu berada di Desa Sialan Pasung, Kecamatan Rangsang Barat.
"Banyak keuntungan Meranti miliki gudang Bulog sendiri seperti ketika diadakan operasi pasar. Belum lagi, petani di Meranti juga bisa menjual beras ke Bulog. Saat ini kebutuhan Raskin di Selatpanjang saja sekitar 4.000 ton per tahun," katanya.