Klaim Banjir Sudah Surut, BPBD Riau Optimalkan Fogging Cegah DBD

id klaim banjir, sudah surut, bpbd riau, optimalkan fogging, cegah dbd

Klaim Banjir Sudah Surut, BPBD Riau Optimalkan Fogging Cegah DBD

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau menyatakan banjir yang melanda beberapa daerah di wilayahnya suduh surut dan saat ini tengah fokus pada upaya penanganan pascabencana.

"Banjir di Kampar informasi terakhir sudah surut, sekarang tinggal upaya pascabanjir. Kita sudah dorong kabupaten/kota dan instansi terkait yang berhubungan dengan kesehatan segera melakukan optimalisasi," kata Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger di Pekanbaru, Rabu.

Dia mengatakan upaya yang dilakukan bisa dengan melakukan fogging atau pengasapan dan memberikan bantuan obat bagi masyarakat yang terkena penyakit kulit. Pihaknya sendiri mengaku sudah melakukan fogging di beberapa kecamatan di Pekanbaru mengingat kasus demam Berdarah Dengue yang meningkat.

"Itu salah satu optimalisasi kerja BPBD dalam rangka melindungi masyarakat pascabanjir. Walaupun tidak banyak, paling tidak bisa memberikan rasa aman, khususnya untuk mengurangi yang sedang mewabah," ujarnya.

Sementara itu, terkait DBD Dinas Kesehatan Provinsi Riau menyatakan ada empat warga meninggal dunia karena pada Januari 2016 saja. Kasus itu terjadi di Kabupaten Kampar, yakni tiga kasus, dan satu kasus terdapat di Kota Pekanbaru.

"Pada Januari tercatat ada sebanyak 277 warga terkena DBD (demam berdarah dengue), dan empat orang di antaranya meninggal dunia," kata Koordinator Media Center Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Rozita Rossi.

Sementara itu, 277 kasus DBD paling banyak terdeteksi di Kabupaten Siak, yakni sebanyak 83 orang. Kemudian sebanyak 58 kasus terjadi di Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar ada 54 kasus, Kabupaten Indragiri Hulu 28 kasus, Kuantan Singingi 24 kasus, Kabupaten Pelalawan 13 kasus, Rokan Hulu sembilan kasus, dan Kota Dumai ada delapan kasus.

"Kasus paling banyak terdapat di Siak sebanyak 83 orang yang terkena DBD, namun kasus kematian paling banyak di Kampar karena tercatat ada tiga warga yang meninggal dunia," katanya.