Rengat, (Antarariau.com) - PT Perusahaan Listrik Negara Rayon Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau mengeluhkan banyaknya pelanggan menunggak membayar tagihan langganan listrik di daerah itu hingga mencapai Rp7,5 milar.
"Kami sudah melakukan pemutusan arus di sejumlah tempat terhadap pelanggan yang nunggak," kata Manager PLN Rayon Indragiri Hulu Armunanto di Rengat, Senin.
Ia mengatakan, akibat banyaknya pelanggan belum bayar operasional listrik PLN terganggu, antisipasinya pelanggan yang malas bayar terhitung sudah tiga bulan terpaksa di ambil kebijakan dengan cara pemutusan.
Ada lima Rayon yang terindikasi banyak tunggakan yakni Rengat Kota, Air Molek, Tembilahan, Kuala Enok dan Taluk Kuantan, namun yang terbesar adalah tunggukan di Rayon Kuantan Singingi yang mencapai Rp3 miliar.
Sementara untuk Rayon Kota Rengat tunggakan mencapai Rp560 juta khusus pelanggan umum, lima Rayon berada di tiga kabupaten yakni Indragiri Hulu, Kuantan Singingi dan Indragiri Hilir akhir - akhir ini terkeasan malas bayar.
" Kami sudah menyurati pelanggan, agar segera melunasi tunggakannya," sebutnya.
Armunanto menyebutkan, tunggakan itu dihitung sejak bulan Oktober hingga Desember 2015, jika batas waktu 31 Desember mendatang pelanggan belum melunasi maka pemutusan dilakukan tentunya jumlah akan bertambah.
Pelanggan yang menunggak itu mulai dari umum, perkantoran pemerintah hingga rumah tangga, pihak PLN juga sudah mengingatkan dan menghimbau agar semua pelanggan segera melunasi hutangnya agar tidak terjadi pemutusan.
Manager Area Inhu ini juga menyebutkan, masih banyaknya pelanggan memakai kilometer justru menyulitkan PLN untuk menagih, karena itu jika sudah melebih batas yang ditentukan maka akan juga menggunakan jasa penagihan, namun demikian inilah untungnya pelanggan beralih ke penggunaan pulsa elektrik.
" Pelanggan hanya memakai arus berdasarkan jumlah pulsa, dan itu tidak ada pemutusan kendati pulsa kosong," terangnya.
Tunggakan Listrik Pelanggan Inhu Capai Rp7.5 Miliar
