Pekanbaru, (Antarariauc.om) - Kehadiran anak usaha Sriwijaya Air yakni PT National Aviation Management (NAM) Air buat hidupkan persaingan pada rute Medan-Pekanbaru, karena selama setahun lebih rute domestik tersebut hanya dilayani oleh maskapi Lion Air.
"Sejak NAM Air masuk, maka terjadi persaingan harga tiket jauh lebih murah sejak November. Kalau pun harganya di buka sekitar Rp400 ribu atau Rp500 ribu, orang akan pilih NAM," kata Asosiasi Perusahaan Agen Penjual Tiket Indonesia (Astindo) Riau, Wendy Yolanda Pasaribu di Pekanbaru, Selasa.
Hal tersebut disebabkan, lanjut dia, karena NAM Air mendapatkan dapatkan slot time atau celah waktu baik pendaratan atau lepas landas paling awal, dibandingkan dengan dua kali penerbangan pergi pulang dilayani maskapai kompetitor Lion Air.
Pada Rabu (11/11), maskapai NAM Air secara resmi melayani rute penerbangan Medan-Pekanbaru pergi pulang satu kali sehari dengan menggunakan armada pesawat jenis Boeing 737-500 berkapasiatas 120 penumpang, terdiri dari 8 kelas bisnis dan 112 kelas ekonomi.
Tercatat maskapai itu lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Namu, Deli Serdang sekitar pukul 11.30 Wib serta dari Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru jam 12.55 Wib.
"Selama ini, maskapai bergambar Singa itu (Lion Air) terbang sendiri pada rute tersebut atau tidak ada kompetitor. Jadi kenapa orang mau naik itu, mungkin tidak ada pilihan atau tidak ada pembanding," ucapnya.
Wendi berujar, sekitar satu bulan terakhir pihaknya melihat pemberitaan di media masa bahwa NAM Air dipilih atau dicari para calon penumpang dengan kondisi kursi pesawat selalu mencapai penuh, karena selama ini penumpang naik maskapai Lion Air disebabkan tidak ada pilihan.
"Jadi mereka terima saja kondisi pada waktu itu, berbeda dengan sekarang. Lalu dari sisi lain seperti ketepatan waktu dan pelayanan pramugari NAM Air yang kenakan jilbab terutama di tanah Melayu. Itu jadi satu ketertarikan penumpang karena secara tak langsung buat orang jadi penasaran," jelas dia.
Data otoritas Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru menyebut operasional rute Pekanbaru-Medan kini dilayani dua maskapai dengan tiga frekuensi penerbangan yakni NAM Air nomor penerbangan IN-9037 pukul 12.55 Wib, lalu Lion Air JT-141 jam 14.25 Wib dan JT-294 pukul 18.25 setiap hari.
Kepala Divisi Pelayanan dan Operasi Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Hasturman Yunus menyebut, dengan beroperasinya NAM Air pada rute Medan-Pekanbaru, berarti telah menambah jumlah maskapai domestik di bandara setempat.
"Tadinya terdapat tujuh maskapai. Akan tetapi, sejak beroperasinya NAM Air, bertambah jadi delapan maskapai layani penerbangan domestik setiap hari menuju atau dari Pekanbaru," ucap dia.
Data terakhir, tercatat maskapai penerbangan Indonesia Airasia menghentikan operasi rute Pekanbaru-Medan pulang pergi satu kali setiap hari terhitung 1 Juli 2014 karena diduga persaingan cenderung tidak sehat antar sesama kompetitor
Sedikitnya telah lima maskapai berhenti mengoperasikan rute Medan-Pekanbaru pergi pulang seperti Indonesia AirAsia, Sriwijaya Air, Tiger Madala Air, Sky Aviation dan Riau Airlines.