NAM Air Tambah Operasi Maskapai Di Pekanbaru

id nam, air tambah, operasi maskapai, di pekanbaru

 NAM Air Tambah Operasi Maskapai Di Pekanbaru

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Maskapai anak usaha Sriwijaya Air yakni PT National Aviation Management (NAM) Air akan menambah operasional untuk rute Medan-Pekanbaru yang direncanakan bakal efektif pada pertengahan November 2015.

"Semula rencana NAM Air beroperasi 25 Oktober tahun ini. Tapi karena jarak pandang terbatas akibat kabut asap, mundur jadi pertengahan November," papar Kadiv Pelayanan dan Operasi Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Hasturman Yunus di Pekanbaru, Selasa.

Dia merinci, kehadiran NAM Air tersebut menambah jumlah maskapai terutama rute domestik yang beroperasi di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru menjadi delapan unit.

Kini tercatat sebanyak tujuh maskapai melayani penerbangan rute domestik seperti Lion Air, Garuda Indonesia, Batik Air, Indonesia AirAsia, Citilink Indonesia, Susi Air dan Sriwijaya Air dengan terbangi langsung enam kota di Jawan dan Sumatera.

Yakini rute primadona disebabkan sebagian besar maskapai terbangi Pekanbaru-Jakarta, kemudian rute Pekanbaru-Batam, lalu rute Pekanbaru-Surabaya, Pekanbaru-Yogyakarta, Pekanbaru-Bandung dan Pekanbaru-Medan.

"Kalau rute internasional, kita ada tiga maskapai yakni AirAsia dari Kuala Lumpur, lalu Silk Air dari Singapura dan Malindo dari Malaka, Malaysia dengan bawa penumpang di waktu normal 8.000 orang," kata Hasturman.

Darwis Monteski, Kepala Perwakilan Sirijaya Air Cabang Pekanbaru bulan lalu mengatakan, pihaknya terpaksa menunda penerbangan rute Medan-Pekanbaru akibat kabut asap akibat yang menganggu jarak pandang pilot pesawat.

"Ya, memang ada pertimbangan karena cuaca terutama asap. Jadi ada penundaan penerbangan untuk NAM Air. Rencana mungkin 10 November," papar dia.

NAM Air berencana menghidupkan kembali rute domestik pernah di isi oleh maskapai induk Sriwijaya Air di rute tersebut pada Minggu (25/10).

Maskapai induk telah meninggalkan rute Medan-Pekanbaru bersama dua rute lainnya yakni Jakarta-Pekanbaru dan Batan-Pekanbaru dengan alasan efesiensi pada Maret 2014.

"Jika kabut asap sudah menghilang sebelum 10 November, maka pihaknya segera buka rute itu. Namun, jika kabut asap belum hilang pada 10 November, maka kami akan kembali tunda penerbangan," ucap Darwis.